Maka pernyatan Menteri Luar Negeri Malaysia itu secara luas dipandang sebagai bersujud kepada Beijing.
Bahkan menurut banyak orang Malaysia, sikap Hishammuddin bisa menghidupkan kembali kecemasan tentang meningkatnya pengaruh China di Asia Tenggara.
Dan tentunya menimbulkan pernyataan baru arah kebijakan luar negeri Malaysia di bawah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Apalagi kedua belah pihak telah secara resmi berkomitmen untuk memperdalam kerja sama di era pasca-Covid-19.
Kondisi semakin memburuk ketika orang tahu bahwa Hishammuddin merupakan politisi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Yang di mana pada awal kariernya telah menjadi kaki tangan etnis Muslim Melayu dengan bersumpah akan membela kepentingan mereka dalam kaitannya dengan komunitas etnis Tionghoa yang besar di Malaysia.
Setelah dicaci oleh netizen Malaysia, Hishammuddin menulis di Twitter untuk meredam kontroversi tersebut.
Dia menyiratkan bahwa dia hanya mempraktikkan "nilai-nilai Asia" dengan menunjukkan rasa hormat kepada rekan senior China-nya.
"Bersikap hormat tidak menandakan kelemahan," katanya.
Tetapi penjelasan itu gagal meredakan para pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, yang menuntut Hishammuddin menarik kembali komentarnya dan mengeluarkan permintaan maaf kepada negara.