Find Us On Social Media :

Pernah Puji China Setinggi Langit, Mendadak Presiden Filipina Jengkel Setengah Mati dengan Negeri Panda, Sesumbar Siap Perang Habis-habisan dan Tidak Mau Damai!

By Mentari DP, Kamis, 22 April 2021 | 17:30 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Intisari-Online.com - Indonesia termasuk negara yang tidak berkonflik dengan China terkait Laut China Selatan.

Namun negara tetangga Indonesia, ternyata benar-benar berupaya keras mematahkan klaim China atas perairan termahal di dunia.

Salah satunya adalah Filipina.

Baca Juga: 3 Pejabat Amerika Sambangi Taiwan, China Panik Bukan Main, Langsung Jor-joran Kirim 25 Pesawat Pembom dan Kapal Nuklir untuk Kepung Taiwan, Ternyata Ini yang Ditakutkan Negeri Panda

Bahkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte malah mengancam balik China. Apalagi Filipina punya dasar hukum yang jelas atas Laut China Selatan.

Pada tahun 2016, Mahkamah Arbitrase Internasional atau Permanent Court of Arbitration (PCA) di Den Haag, Belanda, memutuskan bahwa China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim sebagian besar laut yang terletak di antara bagian barat Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Ketika Filipina mengatakan mengenai keputusan itu, China kemudian membalasnya.

Caranya dengan mengerahkan ratusan kapal angkatan laut China ke perairan teritorial eksklusif di zona ekonomi Filipina.

Lalu Duterte menanggapi dugaan ancaman militer dari China dengan mengklaim tidak ada cara lain selain perang dengan China.

Baca Juga: Sudah Diredam di Irak, ISIS Malah Kembali Menampakkan Batang Hidungnya Pamer Video Eksekusi, dan Berniat Usik Negara yang Hampir Tidak Pernah Disentuhnya Ini

Duterte mengancam akan mengerahkan kapal perangnya sendiri dan tidak mau konflik berakhir tanpa pertumpahan darah.

"Kita bisa merebutnya kembali hanya dengan kekerasan," kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir dari sputniknews.com pada Rabu (21/4/2021).

"Tidak mungkin kita bisa mendapatkan kembali apa yang mereka rebut dari Laut Filipina tanpa pertumpahan darah."

"Kami juga akan bersiap perang."

Dengan percaya diri, Duterte mengungkapkan bahwa konflik berdarah itu mungkin akan menghasilkan kekerasan.

Namun dia percaya Filipina akan menang.

Duterte pantas marah. Sebab, China dengan seenaknya  menduduki Terumbu Karang Julina Felipe.

Diketahui itu adalah terumbu karang yang berada bermil-mil di sebelah barat provinsi kepulauan Palawan, serta bagian lain dari Laut Filipina Barat.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana juga menyetujui rencana Duterte untuk berperang dengan China.

"Kami akan menunjukkan bahwa orang-orang Filipina juga peduli pada wilayah lautnya," jelas Lorenzana.

Baca Juga: Kuasai Ilmu Filsafat, Kedokteran, hingga Hukum Islam, Hidup Ibnu Rusyd Mendadak Berubah Ketika Dituduh Sesat, Sampai Diasingkan ke Tempat Ini

Lalu apa rencana militer Filipina kini?

Lorenzana menjawab bahwa kapal Angkatan Laut mereka dapat melakukan operasi untuk mengelilingi wilayah mereka.

Duterte berpegang pada keyakinannya bahwa kehadiran kapal Filipina di Laut Barat akan membuat militer China gentar.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) telah mengeluarkan banyak protes diplomatik atas kehadiran ilegal milisi maritim China.

"Kehadiran milisi maritim China di daerah itu mengungkapkan niat mereka untuk menduduki wilayah di Laut Filipina Barat," ungkap Lorenzana.

"Sebelumnya di Panatag Shoal atau Bajo de Masinloc dan di Panganiban Reef, dengan berani mereka melanggar kedaulatan dan hak kedaulatan Filipina di bawah hukum internasional."

Diketahui wilayah Laut Filipina Barat memang dikenal kaya raya. Karena merupakan sumber minyak, nikel, dan batu mulia.

Baca Juga: Bagikan Donasi Hampir Rp2 Miliar untuk 5 Negara Islam, Mesut Ozil Secara Khusus Kirim Ini untuk Umat Muslim Indonesia