Find Us On Social Media :

Pantas Indonesia Tak Pernah Niat Serobot atau Caplok Papua Nugini, Ternyata Ada Sesuatu yang Mengerikan yang Bisa Bikin Indonesia Ogah Bersentuhan dengan Negara Itu

By Mentari DP, Rabu, 21 April 2021 | 13:30 WIB

Hubungan Papua Nugini.

Intisari-Online.com - Sama seperti Timor Leste, Papua Nugini juga merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Provinsi di Indonesia.

Jika Timor Leste dekat dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka Papua Nugini berdekatan dengan Provinsi Papua.

Namun dibanding Timor Leste yang suka membuat ulah dengan Indonesia, Papua Nugini lebih tenang.

Baca Juga: Perbedaan Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Refluks Asam Lambung

Padahal di perbatasan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan menjagaan dan mengajar masyarakat sekitar.

Bahkan mata uang Rupiah digunakan masyarakat Papua Nugini bersamaan dengan Kina, mata uang Papua Nugini.

Lalu mengapa Indonesia tidak pernah membuat masalah dengan Papua Nugini?

Mungkin ada banyak alasan.

Walau dekat dengan Provinsi Papua, konon katanya Papua Nugini termasuk negara paling berbahaya di dunia.

Baca Juga: 3 Pejabat Amerika Sambangi Taiwan, China Panik Bukan Main, Langsung Jor-joran Kirim 25 Pesawat Pembom dan Kapal Nuklir untuk Kepung Taiwan, Ternyata Ini yang Ditakutkan Negeri Panda

Hal itu disampaikan oleh Ben Zand dari BBC pada tahun 2018 silam.

Saat itu, Zand secara khusus melakukan perjalanan ke Port Moresby, ibu kota sekaligus kota terbesar di Papua Nugini.

Hasilnya dia menemukan bahwa Port Moresby disebut sebagai kota paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita.

Tercatat, hampir 70% wanita di rudapaksa atau diserang selama hidup mereka.  Bahkan ada wanita yang mengaku ditinju dan telinganya patah.

“Berapa kali dia merudapaksamu?,” tanya Ben Zand kepada korban.

“Hampir seumur hidupku,” jawab si korban.

Zand menjelaskan, hanya dalam 5 bulan saja (dari Januari hingga Mei), sudah ada sekitar 6.000 kasus kekerasan terhadap wanita yang masuk.

Itu belum apa-apa.

Di Port Moresby, ada sebuah geng bernama The Raskol. Geng ini berisi orang-orang yang melakukan kriminal.

Katanya, mereka sering menggunakan ‘rudapaksa’ untuk anggota baru.

Baca Juga: Sudah Diredam di Irak, ISIS Malah Kembali Menampakkan Batang Hidungnya Pamer Video Eksekusi, dan Berniat Usik Negara yang Hampir Tidak Pernah Disentuhnya Ini

Artinya mereka merudapaksa seseorang untuk masuk menjadi anggota geng atau untuk anggota baru.

Tak hanya soal kekerasan saja, Papua Nugini juga masih begitu kuno. Bahkan ada kebiasaan suku di sana yang gemar memakan otak manusia.

Salah satunya suku Fore.

Suku Fore sering melakukan ritual pemakaman, termasuk pesta-pesta mayat.

Seramnya, para pria akan memakan daging manusia dari anggota keluarganya sendiri yang sudah meninggal.

Sementara para wanita akan memakan otak mereka.

Menurut mereka, ritual itu berarti tanda hormat untuk orang yang mereka cintai.

Baca Juga: Kuasai Ilmu Filsafat, Kedokteran, hingga Hukum Islam, Hidup Ibnu Rusyd Mendadak Berubah Ketika Dituduh Sesat, Sampai Diasingkan ke Tempat Ini