Hal itu disampaikan oleh Ben Zand dari BBC pada tahun 2018 silam.
Saat itu, Zand secara khusus melakukan perjalanan ke Port Moresby, ibu kota sekaligus kota terbesar di Papua Nugini.
Hasilnya dia menemukan bahwa Port Moresby disebut sebagai kota paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita.
Tercatat, hampir 70% wanita di rudapaksa atau diserang selama hidup mereka. Bahkan ada wanita yang mengaku ditinju dan telinganya patah.
“Berapa kali dia merudapaksamu?,” tanya Ben Zand kepada korban.
“Hampir seumur hidupku,” jawab si korban.
Zand menjelaskan, hanya dalam 5 bulan saja (dari Januari hingga Mei), sudah ada sekitar 6.000 kasus kekerasan terhadap wanita yang masuk.
Itu belum apa-apa.
Di Port Moresby, ada sebuah geng bernama The Raskol. Geng ini berisi orang-orang yang melakukan kriminal.
Katanya, mereka sering menggunakan ‘rudapaksa’ untuk anggota baru.