Find Us On Social Media :

Hafal Al-Quran di Usia 10 Tahun, Ibnu Sina Jadi Filsuf dan Ilmuwan yang Diagungkan Dunia Kedokteran Eropa Modern, Beginilah Perjalanan Hidupnya

By Tatik Ariyani, Rabu, 21 April 2021 | 02:30 WIB

Ibnu Sina

Pengaruh Dalam Filsafat dan Sains

Pada tahun 1919-2019 Orientalis Inggris dan otoritas yang diakui di Persia Edward G. Browne berpendapat bahwa "Avicenna adalah filsuf yang lebih baik daripada dokter, tetapi al-Rāzī (Rhazes) seorang dokter yang lebih baik daripada filsuf," sebuah kesimpulan yang terus diulangi sejak saat itu.

Tapi keputusan yang dikeluarkan 800 tahun kemudian menimbulkan pertanyaan: Dengan ukuran kontemporer apa penilaian "lebih baik" dibuat?

Beberapa poin diperlukan untuk membuat pandangan filosofis dan ilmiah dari orang-orang tersebut sehingga dapat dimengerti saat ini.

Budaya mereka adalah budaya ʿAbbāsid Khilafah (750–1258), dinasti penguasa terakhir yang dibangun di atas ajaran komunitas Muslim pertama di dunia Islam.

Dengan demikian, kepercayaan budaya mereka jauh dari orang-orang Barat abad ke-20 dan para pendahulu Helenistik mereka.

Karya filsafat dan sains Ibnu Sina yang paling penting adalah Kitāb al-shifāʾ, yang merupakan ensiklopedia empat bagian yang mencakup logika, fisika, matematika, dan metafisika.

Karena sains disamakan dengan kebijaksanaan, Ibnu Sina mencoba klasifikasi pengetahuan yang luas dan terpadu.

Misalnya, dalam bagian fisika, alam dibahas dalam konteks delapan ilmu utama, termasuk ilmu prinsip umum, benda langit dan bumi, dan unsur primer, serta meteorologi, mineralogi, botani, zoologi, dan psikologi (ilmu jiwa). 

Baca Juga: Walau Satu Daratan di Pulau Papua, Rupanya Ini Alasan Papua Nugini Sedikitpun Tak Pernah Disentuh Indonesia Untuk Diklaim Sebagai Wilayahnya, Perbedaan Ini Jadi Penyebabnya