Ketika sultan Bukhara jatuh sakit karena penyakit yang membingungkan para tabib istana, Ibnu Sina dipanggil ke samping tempat tidurnya dan menyembuhkannya.
Sebagai rasa terima kasih, sultan membuka perpustakaan kerajaan Sāmānid untuknya, sesuatu yang kemudian memperkenalkan Ibnu Sina pada ilmu pengetahuan dan filsafat yang melimpah.
Ibnu Sina memulai karir menulisnya yang luar biasa pada usia 21 tahun.
Sekitar 240 judul yang masih ada menggunakan namanya.
Buku-buku yang ditulisnya melintasi berbagai bidang, termasuk matematika, geometri, astronomi, fisika, metafisika, filologi, musik, dan puisi.
Karena sering terjebak dalam pergolakan politik dan agama yang menggelora di zaman itu, beasiswa Avicenna terhambat oleh pergerakan tersebut.
Di Eṣfahān, di bawahʿAlā al-Dawlah, Ibnu Sina menemukan stabilitas dan keamanan.
Hari-hari tenang Ibnu Sina diperoleh selama waktunya di Eṣfahān, di mana dia dipisahkan dari intrik politik dan dapat mengikuti sekolahnya setiap hari Jumat, mendiskusikan topik sesuka hati.