Walau Satu Daratan di Pulau Papua, Rupanya Ini Alasan Papua Nugini Sedikitpun Tak Pernah Disentuh Indonesia Untuk Diklaim Sebagai Wilayahnya, Perbedaan Ini Jadi Penyebabnya

Afif Khoirul M

Penulis

Foto Papua Nugini.

Intisari-online.com - Sama seperti Kalimantan yang dimiliki dua negara Indonesia dan Malaysia.

Pulau Papua juga demikian, Papua bagian barat adalah milik Indonesia, sementara sebelah timur adalah Papua Nugini.

Banyak yang mengira bahwa Papua Nugini mungkin adalah daerah liar yang penuh dengan suku-suku terpencil.

Dengan keragaman bahasa dan budaya yang tak terhitung jumlahnya, membuat mereka terlihat sangat unik.

Baca Juga: Padahal TNI AD Bisa dengan Mudah Melumpuhkan Seluruh KKB Papua Jika Sampai Hati Gunakan Senjata Mematikan Ini, Tapi Militer Indonesia Ogah Melakukannya Karena Alasan Ini

Namun, yang sering mengundang pertanyaan adalah mengapa wilayah itu terpisah, dan mengapa Papua Nugini tidak pernah disentuh Indonesia.

Misalnya, seperti pada masa lalu pulau Papua hanya dijajah Belanda, dan Indonesia pun merebutnya dari Belanda.

Di sisi lain, Belanda hanya menguasai Papua bagian barat, dan hampir tidak menyentuh Papua Nugini, sehingga Indonesia hanya mengambil alih Papua bagian Barat.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan Papua barat dengan Papua Nugini, mengapa tidak pernah dikuasai Indonesia maupun dulunya tidak dijajak Belanda?

Baca Juga: Ditangkap, Diikat, hingga Ditembaki,Anggota KKB Bantai Puluhan Pekerja di Papua Sambil Menari-nari, Korban yang Selamat Dikejar Sampai Berhari-hari,Kejinya Setengah Mati!

Menurut catatan, semua itu terjadi bermula dari kolonialisme yang berbeda antara Papua bagian barat dan Papua Nugini.

Singkatnya, kolonialisme terjadi, sedikit lebih lama di Papua Barat.

Papua Barat dijajah oleh Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda, yang memasukkan masa depan Indonesia sebagai bagian darinya.

Sementara itu, berbeda dengan Papua Nugini pertama kali dijajah oleh Jerman, kemudian Inggris, kemudian Australia.

Pada akhirnya diberikan kemerdekaan oleh Australia pada tahun 1975.

Sebelumnya, separuh Barat telah secara kontroversial dimasukkan ke Indonesia setelah melakukan perundingan dan konfrontasi dengan Belanda.

Baca Juga: Nafsu Menggebunya untuk Jadi Presiden Ditolak Rakyat Papua dan Diabaikan Australia, Benny Wenda Kini Malah Mengemis Dukungan dari Negara Penjebak Negara Miskin Ini

Indonesia merdeka dan menganggap diri mereka sebagai pemain utama gerakan nonblok.

Baik pro-Soviet maupun pro-Amerika dalam Perang Dingin, mereka membela negara-negara terjajah.

Secara khusus, mereka merasa bahwa semua wilayah yang dijajah Belanda di Hindia pantas disatukan di bawah satu atap sebagai bagian NKRI.

Sederhananya, inilah alasan mengapa daratan Papua Barat dan Papua Nugini terpisah.

Sementara itu untuk budaya juga mengalami perubahan, bahasa resmi Papua Barat adalah bahasa Indonesia, dengan pengenalan terbatas untuk bahasa Melayu Papua.

Bahasa lokal Papua Barat yang keberadaannya hanya terbatas di daerah perbatasan dengan Papua Nugini.

Baca Juga: Memiliki Kemampuan Bak pemburu dan Punya Spesialisasi Meredam Sparatis, Konon Pasukan Khusus TNI Ini Mampu Redam Amukan KKB Papua, Inilah Deretan Kemampuan Tempurnya

Sedangkan bahasa resmi Papua Nugini adalah bahasa Inggris, Hiri Motu dan bahasa kreol yang berkembang pesat bernama Tok Pisin, yang mungkin paling banyak digunakan di negara itu

Ada juga lebih dari 800 bahasa yang diakui yang ada di Papua Nugini.

Tetapi persilangan ke Papua Barat tidak banyak terjadi.

Secara linguistik, Papua Barat dan Papua Nugini telah dipisahkan secara kaku karena sejarah mereka.

Artikel Terkait