Find Us On Social Media :

Digadang-gadang Lebih Baik daripada Donald Trump, Mendadak 10.000 Tentara Berpatroli di Perbatasan Amerika-Meksiko, Semuanya Gegara Perintah Joe Biden yang Satu Ini, Mau Perang?

By Mentari DP, Selasa, 13 April 2021 | 11:45 WIB

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Intisari-Online.com - Hampir 3 bulan lamanya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Ketika dia terpilih dan dilantik menjadi orang nomor 1 di negara adidaya itu, banyak orang yang berharap pada Biden.

Salah satunya menghilangkan beberapa kebijakan ekstrim yang dibuat pendahulunya, Donald Trump.

Baca Juga: Skenario Terburuk Perang Dunia III, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Ternyata Bukan Hanya Amerika, Rusia, dan China yang Jadi Ancaman Dunia, Tetapi Negara-negara Ini Juga

Biden sendiri pun sudah berjanji akan mengembalikan hak-hak negara atau orang yang diambil karena kebijakan Trump.

Fakta-fakta itu lantas membuat orang menganggap Biden lebih baik daripada Trump.

Namun kini persepsi itu tak lagi bisa disamakan.

Sebab, Joe Biden telah memerintahkan tindakan keras terhadap imigran ilegal yang mencoba masuk ke AS dengan menyelinap melintasi perbatasannya dengan Meksiko.

Karena perintah Biden itu, Meksiko bereaksi keras.

Baca Juga: Jadi Manusia Pertama di Luar Angkasa hingga Dicap Sebagai Pahlawan Nasional, Uni Soviet Dituduh Bohongi Dunia Terkait Yuri Gagarin, Terungkap Gegara Hal Ini

Bahkan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Meksiko kini telah mengerahkan 10.000 tentara melintasi perbatasan selatannya untuk membendung melonjaknya jumlah migran dari Amerika Tengah yang melintasi negara itu dalam upaya mencapai AS.

Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (13/4/2021), diketahui operasi penegakan hukum untuk menangkap imigran yang menuju perbatasan AS telah diluncurkan bulan lalu.

Operasi tersebut melibatkan anggota pasukan polisi militerisasi Pengawal Nasional Meksiko, bersama dengan tentara, anggota angkatan laut, dan pejabat imigrasi.

Psaki mengatakan penyebaran yang ditingkatkan ke perbatasan selatan Meksiko telah mengakibatkan dua kali lebih banyak migran diblokir setiap hari.

Seorang anggota Pengawal Nasional Meksiko yang dikerahkan ke daerah itu mengatakan tingkat penangkapan harian pasukan itu meningkat dua kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.

Pada bulan Januari, tepat sebelum Biden menjabat, Guatemala mengerahkan pasukan keamanan untuk menghentikan migran yang menuju AS.

Honduras juga mengerahkan pasukan sebagai tanggapan atas migran kecil yang menuju AS selama Paskah.

Pejabat Gedung Putih Tyler Moran mengatakan pemerintah Biden mendapatkan perjanjian dengan Meksiko, Honduras dan Guatemala untuk menempatkan lebih banyak pasukan di perbatasan mereka sendiri.

 

Baca Juga: Makin Brutal, China Terang-terangan Kirim 25 Jet Tempur ke Perbatasan Udara, Taiwan Marah Besar hingga Putuskan Kirim Sinyal Bantuan pada Joe Biden, Amerika Langsung Kepung Selat Taiwan!

Biden ingin menjauhkan diri dari retorika anti-imigrasi Donald Trump membangun tembok.

Chris Magnus, kepala polisi di Tucson, Arizona, adalah pilihan Biden untuk memimpin Perlindungan Bea dan Perbatasan AS (CBP), badan yang bertanggung jawab atas keamanan perbatasan dan memfasilitasi perdagangan dan perjalanan legal.

Hasil dari operasi ini berjalan baik.

Sekitar 168.000 orang dijemput oleh agen Patroli Perbatasan AS di perbatasan Meksiko bulan lalu, angka tertinggi sejak Maret 2001.

Setelah menjabat sejak 20 Januari 2021, Biden memang telah meminta 4 miliar Dolar AS dalam bantuan pembangunan ke Amerika Tengah selama empat tahun untuk mengatasi penyebab utama migrasi.

Patut dilihat bagaimana sikap Biden selanjutnya.

Baca Juga: Kini Menerjang Dalam Bentuk Badai, Setengah Abad Lalu Hadir dalam Wujud Invasi, Nama Bunga Bak Jadi Malaikat Pencabut Nyawa Warga Timur Leste, Korban Jiwa Berjatuhan