Intisari-Online.com - China kembali melakukan pelanggaran teritorial ke wilayah udara Taiwan.
Bahkan baru-baru ini China telah melakukan pelanggaran terbesarnyadalam setahun.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (13/4/2021), militer China telah mengirim 25 jet militer ke zona pertahanan Taiwan pada hari Senin kemarin.
Sebab, apa yang dilakukan China telahmelanggar wilayah udara negara pulau yang jauh lebih kecil itu selama 10 hari berturut-turut.
Taiwan mengatakan pesawat China, termasuk 18 pesawat tempur, memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya.
Mereka mengklaim ada 14 jet tempur Jian-16, empat Jian-10, empat pembom H-6K, dua pesawat perang anti-kapal selam Y-8, dan satu pesawat peringatan dini, serta kontrol udara KJ-500 dikirim ke atas.
Kementerian Pertahanan Taiwan lalu membalasnya dengan meluncurkan jetnya sendiri untukmemberikan peringatan kepada pesawat China.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Taiwan menjelaskan Angkatan Udara Taiwan mengirim pasukan patroli udaranya untuk membayangi mereka, mengeluarkan peringatan radio, dan mengerahkan rudal untuk memantau pergerakan mereka.
Serangan tersebut menandai pelanggaran terbesar wilayah udara Taiwan oleh pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Laporan lokal mengklaim China mengirim jet ke Taiwan setiap hari bulan ini.
Liberty Times Taipei memperkirakan serangan telah terjadi setidaknya selama 86 hari sepanjang tahun ini.
Otoritas Taiwan mengatakan bahwa, pada tahun 2020 kemarin, jet China membuat rekor 380 serangan ke zona pertahanan udara negara itu.
Diketahui,China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Dan mereka telah berulang kali mengancam akan menyatukan kembali dua negara.
Sebelum serangan skala besar itu, pada hari Jumat lalu, 11 pesawat China, termasuk delapan jet tempur, memasuki ruang udara Taiwan.
Saat itu, Chinamenyalahkan Amerika Serikat (AS) atas ketegangannya dengan Taiwan.
Ini karena kapal perangAS-lah yang mengobarkan konflik antara dua negara tetangga itu.
Mereka juga mengejek AS dan bertanya apakah kapal China harus berlayar di Teluk Meksiko sebagai balasan unjuk kekuatan.
AS sendiri memang dilaporkan mendukung Taiwan untuk melawan China.
Tidak heran jika kelompok kapal induk ASsedang berlatih di dekat Taiwan.
Sebelumnya malah sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, lokasi yang memisahkanTaiwan dengan China.
Untuk menekan China,Menteri Luar Negeri ASAnthony Blinken memperingatkan China untuk tidak membuat kesalahan serius dan menyerang Taiwan.
Blinken sendiri menyatakan keprihatinannya atas agresi Beijing terhadap Taiwan.
Dia menganggap China 'hopeless' ingin memiliki Taiwan kembali.
"Kami memiliki komitmen serius untuk perdamaian dan keamanan di Pasifik barat," kataBlinken.
“Kami mendukung komitmen itu. Dan akan membantu melawan jika ada yang mencoba menyerang duluan."