Find Us On Social Media :

Kedoknya Nyaris Sempurna, Trik Busuk China Pelototi Seantero Laut China Selatan Selama 24 Jam Lewat Kapal Ini Terbongkar, Indonesia Sampai Dibikin Bak Penjahat di Laut Natuna

By Khaerunisa, Minggu, 11 April 2021 | 17:50 WIB

Kapal pasokan Sansha 1. (ilustrasi) Kedoknya Nyaris Sempurna, Trik Busuk China Pelototi Seantero Laut China Selatan Selama 24 Jam Lewat Kapal Ini Terbongkar, Indonesia Sampai Dibikin Bak Penjahat di Laut Natuna

Baca Juga: Usianya Sudah 94 Tahun, Ratu Elizabeth II Ditimpa Cobaan Hidup Bertubi-tubi, dari Masalah Pangeran Harry hingga Meninggalnya Pangeran Philip

Nantinya, begitu mereka dilengkapi dengan peralatan pengawasan baru mereka, Sansha 1 dan Sansha 2 akan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menegaskan klaim China.

Menurut dokumen penawaran yang ditinjau oleh Radio Free Asia (RFA), saudara dari BeritaBenar, Sistem Pemantauan Optoelektronik Jarak Jauh DLS-16T dari Dali dimaksudkan agar kapal pemasok dapat “melakukan pencarian omnidirectional, observasi, pengawasan, dan pengumpulan bukti video terhadap target laut dan udara”.

Target udara yang dimaksud yaitu seperti kapal, orang di atas kapal, benda yang mengapung di laut, dan pesawat terbang dalam segala kondisi cuaca, 24 jam sehari.

Kota Sansha sedang mencari sistem pelacakan yang akan mengintegrasikan pencitraan cahaya tampak, pencitraan termal inframerah, pelacakan target otomatis, radar, penetrasi kabut, peningkatan gambar, sistem navigasi satelit yang dikelola AS, sistem setara China BeiDou, dan kemampuan lainnya, dokumen penawaran menunjukkan.

Baca Juga: Simak Ciri-ciri dan Cara Menghindari Star Syndrome, Penyakit Psikologis yang Bisa Terjadi pada Siapa Saja!

Sistem perangkat lunak untuk peralatan pelacakan akan digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan melacak "kapal sensitif" dari pemerintah seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Vietnam, Indonesia, dan Taiwan, serta merekam dan menampilkan informasi tersebut secara real-time, kata dokumen itu.

Dokumen perusahaan dari Dali juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan kontraktor pertahanan milik negara China dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Dikatakan, bahwa Dali akan diwajibkan untuk menyelesaikan pekerjaannya untuk Sansha 1 dan Sansha 2 dalam waktu tiga bulan setelah penandatanganan kontraknya dengan Kota Sansha, kata dokumen penawaran itu.

Baru klaim wilayah Laut China Selatan sepihak, tapi China sudah perlakukan negara-negara lain bak penjahat yang mengusik wilayahnya.

Baca Juga: Pantas Saja Amerika Amat Khawatir Sampai Berniat Membantu Ukraina, Rupanya Intelijen AS Bocorkan Kekuatan Militer Sebesar Ini Sudah Disiapkan Rusia Untuk Gempur Ukraina

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari