Tony Cheng dari Al Jazeera mencatat bahwa pasukan etnis tersebut adalah yang tertua di dunia, yang telah bertempur dengan pasukan pemerintah pusat selama beberapa dekade.
“Sejak kudeta (1 Februari), ada banyak pembicaraan tentang kelompok bersenjata yang beroperasi bersama tapi kami belum pernah melihatnya sebelumnya. Hari ini diklaim tiga orang bertindak bersama, bergabung, menyerang pos terdepan ini yang diawaki oleh polisi Myanmar, menewaskan sejumlah polisi,” kata Cheng.