Find Us On Social Media :

Tanpa Berkompromi, Rusia Kirimkan Rudal Jelajah ke Wilayah Laut Paling Disengketakan Dunia Ini, Apa Maksudnya?

By Afif Khoirul M, Kamis, 8 April 2021 | 06:45 WIB

Kapal Marsekal Shaposhnikov.

Intisari-online.com - Laut China Selatan merupakan salah satu wilayah laut yang dikenal sangat kontroversial.

Wilayah laut itu diperebutkan oleh banyak negara di sekitarnya, dan paling kuat telah diklaim oleh China.

Banyak sengketa di wilayah laut tersebut, misalnya kapal Amerika yang terus melakukan provokasi ke China.

Hingga klaim sepihak yang juga ditentang oleh banyak negara sekitar, seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Baca Juga: Gonjang-Ganjing dan Kekacauan Terus Menerus Terjadi Secara Berentetan, Kini Sudah Bisa Dipetakan Enam Tempat Kemungkinan Perang Dunia 3 Terjadi Tahun 2021 Ini

Sementara itu, kehadiran militer Prancis, Jerman, AS, juga menambah sengitnya situasi di lautan tersebut.

Bahkan, dalam laporan terbaru, Rusia malah kirimkan rudal di wilayah laut bersengeta tersebut, menurut 24h.com.vn, pada Selasa (6/4/21).

Kapal perang Armada Pasifik Rusia yang sepenuhnya ditingkatkan, uji peluncuran pertama rudal jelajah Kaliber di Laut China Selatan.

"Rudal itu ditembakkan dari kapal perang Marsekal Shaposhnikov, jangkauannya melebihi 1.000 km," kata kementerian Pertahanan Rusia, pada Sputnik.

 Baca Juga: Meski Tak Mau Ikut Campur dengan China, Ternyata Mau Tidak Mau Indonesia Bisa Terseret Jika Perang Pecah di Laut China Selatan, Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Sebelumnya, juru bicara Armada Pasifik Rusia, Nikolai Voskresensky mengatakan bahwa Marsekal Shaposhnikov juga membuka kapal perang terhadap sasaran baik di udara maupun di laut di Teluk Peter yang Agung di Laut Jepang .

Voskresensky mengatakan kapal tersebut berhasil menembakkan kapal perang generasi baru A-190.

Helikopter militer Kamov Ka-27 juga ikut serta dalam latihan tembakan langsung.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, kapal perusak ringan, yang juga dikenal sebagai fregat, Marsekal Shaposhnikov sekarang telah sepenuhnya "berubah" dengan serangkaian senjata baru.

Kapal ini memiliki bobot maksimum 7.900 ton, dipersenjatai sangat kuat dengan 16 peluncur rudal Kalibr.

Lalu, 8 peluncur rudal anti kapal Uran, 64 peluncur rudal anti-pesawat Tor, 1 kapal perang A-190 kaliber 100mm.

Ada 8 tabung torpedo dan 2 buah tabung, kombinasi roket anti-kapal selam.

Pada Desember 2020, kapal tersebut berhasil meluncurkan rudal anti-kapal Uran di perairan tersebut.