Isu yang paling diperdebatkan sampai saat ini adalah mengenai minyak kelapa sawit dan standar lingkungan untuk industri kayu, yang mana tawaran Indonesia untuk menurunkan standar itu akan menciptakan kontroversi dan mungkin merusak reputasi global Inggris.
Selain itu, perlu diupayakan membangun hubungan antara Perdana Menteri Boris Johnson dan Presiden Jokowi.
Akibat sistem presidensial yang unik di Indonesia, di mana kebijakan luar negeri ditetapkan di tingkat eksekutif terutama oleh presiden, pandangan Jokowi cukuplah penting dalam hubungan dengan Inggris.
Hal ini juga akan menguntungkan Inggris karena Jokowi bisa merekomendasikan Inggris ke negara lain sehingga kerjasama bilateral dengan negara lain akan dipermudah.
Dilihat dari kacamata geopolitik, Inggris akan menjadi energi tambahan yang mencari cara mempengaruhi kemampuan ASEAN untuk mengarahkan kepedasan hubungan antara China dan AS.
Inggris juga perlu berhati-hati dalam menyinggung hubungan Indonesia dengan China, agar kesalahan administrasi AS era Presiden Donald Trump yang berupaya menjauhkan Indonesia dari China tidak terulang lagi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini