Bagi pemerintah Inggris, Indonesia penting karena posisi strategis di Asia Tenggara dan menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara.
Firma Konsultasi PricewaterhouseCoopers memperkirakan Indonesia akan tumbuh menjadi raksasa ekonomi keempat dunia di tahun 2050.
Sementara itu melihat proyeksi Standard Chartered tahun 2019 yang menggunakan nilai tukar paritas daya beli dan PDB nominal, Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia kelima tahun 2030, berjejer dengan Jerman, Jepang, Rusia dan Brasil.
Kunjungan Menlu Retno ke Inggris Oktober 2020 lalu menekankan beberapa kepentingan strategis dua negara.
Pertama, kunjungan itu mengamankan pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia.
Kedua, Indonesia mendukung tawaran Inggris untuk menjadi Mitra Dialog ASEAN, dan ketiga, kedua negara melanjutkan keterlibatan dalam tantangan global seperti HAM, demokrasi, keamanan wilayah dan perubahan iklim.
Bulan berikutnya, dua negara menyelesaikan fase terakhir dari Review Perdagangan Gabungan, instrumen yang dirancang mengarahkan masa depan kerjasama perdagangan bilateral, yang mana menjadi kunci penting Indonesia untuk menguatkan diplomasi ekonomi di Eropa.
Hal ini cukup mendesak, mengingat Inggris bukanlah salah satu dari 10 mitra dagang Indonesia dan volume ekspor telah menurun selama 5 tahun terakhir.