Faktanya, Bolsonaro mengganti jenderal yang masih bertugas di Kementerian Pertahanan dengan Walter Souza Braga Netto, yang dulunya dikenal sebagai kepala staf Presiden.
Aksi pertamanya sebagai menteri Selasa lalu adalah memanggil intervensi militer 1964 yang telah memimpin Brasil dalam suasana diktator selama 21 tahun sebagai "pergerakan" yang seharusnya "dipahami dan dirayakan."
Namun menurut Carlos Melo, profesor di universitas Insper, Sao Paulo, penanganan pandemi oleh Bolsonaro menciptakan banyak masalah di militer.
"Jelas-jelas Bolsonaro tidak punya dominansi atas Kementerian Pertahanan sesuai keinginannya dan ia mencoba mendapatkannya, secara salah, tanpa memahami jika angkatan bersenjata itu milik negara, bukan pemerintah."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini