Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengungkapkan, rudal Korea Utara itu terbang sejauh 450 km.
Sebagai aset militer utama yang menargetkan Korea Selatan, Korea Utara memiliki rudal balistik Scud-B/C/ER.
Jenis Scud-B/C diyakini sanggup terbang sejauh 500 km, dan Scud-ER memiliki jangkauan sekitar 1.000 km, menurut data Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Senjata bahan bakar padat mudah dikelola dan memiliki keunggulan dalam peluncuran mendadak, yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi, menurut para ahli.
Peneliti juga mengatakan, uap yang terdeteksi di fasilitas pemrosesan ulang plutonium di kompleks nuklir Yongbyon, Korea Utara, tapi tidak berarti negara tersebut bersiap untuk mengekstraksi plutonium untuk senjata nuklir.
Menurut Beyond Parallel, sebuah proyek dari lembaga think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional, citra satelit yang diambil awal pekan ini menunjukkan gumpalan uap atau asap yang berasal dari bangunan penyangga kecil di tengah pabrik pemrosesan ulang, yang dikenal sebagai Laboratorium Radiokimia.