Find Us On Social Media :

Angkatan Laut China Menjadi yang Terbesar di Dunia dan Punya 350 Kapal, Kekuatan Militernya Memang Mengerikan tapi Belum Teruji di Pertempuran

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 31 Maret 2021 | 19:21 WIB

Ilustrasi militer China

China tidak lagi 'bersembunyi dan menawar' seperti doktrin Deng Xiaoping bahwa negara harus menyembunyikan kemampuannya saat berurusan dengan dunia luar.

Sebaliknya, China memproyeksikan kekuatan di seluruh dunia dengan sikap ekonomi, politik, dan diplomatik yang semakin tegas.

Melansir The Telegraph, ada kekhawatiran yang berkembang atas kemampuan perang dunia maya China, serta ambisinya di luar angkasa.

Perilakunya di Laut China Selatan, di mana ia secara bertahap membangun di atas bebatuan dan terumbu karang untuk menjalankan klaim kedaulatannya dalam apa yang dianggap PBB sebagai perairan internasional, telah menimbulkan kekhawatiran tentang rencananya di Kutub Utara.

Dan banyak analis percaya inisiatif Belt and Road senilai US$ 1 triliun, program investasi infrastruktur internasional andalan China, dapat diterjemahkan ke dalam pengaruh militer global di masa depan.

Baca Juga: HUT ke-59 Kopaska TNI AL: Terbentuknya Pasukan Khusus Indonesia Ini Berawal dari 'Ledakan di Dermaga Ujung Surabaya', Unjuk Kebolehan yang Membuat Bung Karno Terkagum-kagum

Bagaimana dengan Rusia?

Rusia tidak memiliki pengaruh ekonomi yang besar dari China.

Tetapi China juga dengan rajin berinvestasi dalam kemampuan militernya sejak awal tahun 2000-an.

Tahun ini, dua pertiga dari anggaran militer Rusia, yang sebesar £ 44,1 miliar sedikit lebih rendah daripada Inggris, akan dihabiskan untuk membeli dan memodernisasi perlengkapan militer.

Kepala pertahanan Rusia, dalam laporan tahunannya untuk majelis tinggi parlemen tahun lalu, sesumbar bahwa Rusia telah menggandakan kemampuan militernya dalam delapan tahun terakhir dalam menghadapi ancaman yang berkembang dari NATO.

“Rusia percaya bahwa tank memenangkan perang, dan sekarang mereka siap untuk pertempuran tank besar melawan Ukraina atau di tempat lain, dan mereka telah melatih dan menunjukkan kemampuan mereka untuk dengan cepat memobilisasi ratusan ribu orang dan peralatan dalam jumlah besar,” papar Pavel Felgenhauer, seorang analis militer yang berbasis di Moskow kepada The Telegraph.

Baca Juga: Bukan Mustahil, Manusia Bisa Berubah Menjadi Seperti Ular dan Memiliki Bisa Seperti Ular, Konon Hal Inilah yang Menjadi Pemicunya

Rusia sekarang memiliki armada tank terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 tank di gudang persenjataannya.

Dengan 900.000 pasukan, jumlah personel militer aktif terbesar keempat di dunia, Rusia akan memiliki keuntungan numerik yang luar biasa dalam perang di seluruh Eropa.

NATO diperkirakan memiliki tidak lebih dari 10.000 tentara di dekat perbatasan Rusia.

Rusia juga mengembangkan jejak militernya di luar negeri.

Selain memperluas pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah, Rusia diyakini telah mengerahkan tentara bayaran yang dapat disangkal ke zona konflik termasuk Libya dan Republik Afrika Tengah.

Dan pada akhir tahun lalu, mereka mengumumkan kesepakatan dengan Sudan untuk mendirikan pangkalan angkatan laut pertama Rusia di Samudra Hindia.

Dari sudut pandang Kremlin, ini semua dibenarkan oleh satu ancaman besar.

Rusia juga mendukung investasi dalam senjata strategis. Di antara tambahan yang paling diantisipasi untuk persenjataan Rusia tahun ini adalah kendaraan luncur hipersonik Avangard dan rudal balistik antarbenua Yars.

Avangard, yang dipuji oleh Putin sebagai senjata unik, diyakini mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memungkinkannya melewati pertahanan rudal.

Tidak seperti China, tentara Rusia lebih sering berperang.

Baca Juga: Susah Payah Dikumpulkan demi Bekal Masa Tua, dari Rp1,2 Miliar Uang Nasabah Ini Tinggal Rp 9,7 Juta, Terbongkar Pelakunya Teller Bank yang Pakai Trik Murahan Ini

Perang di Chechnya, Georgia, Ukraina, dan Suriah telah memberikan para prajurit dan komandan pengalaman berharga dalam berperang melawan musuh dan pemberontak konvensional.

Antusiasme baru Rusia terhadap petualangan militer bukannya tanpa kemunduran.

 

Konflik antara tentara bayaran Wagner Rusia dan pasukan AS di Suriah berakhir dengan bencana pada tahun 2018.

Pada tahun 2018, Presiden Putin menyela pidatonya dalam pidato kenegaraan dan mengejutkan dunia.

Video tersebut menunjukkan seberapa jauh rudal nuklir Rusia dapat menyebar.

(*)