Penulis
Intisari-online.com -Kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, baru saja mengalami ledakan mengerikan dan terbakar.
Siapa sangka, kejadian persis sama pernah terjadi di negara lain.
Negara ini adalah negara dengan cadangan minyak terbanyak di dunia, Venezuela.
Kejadian ini terjadi tahun 2012, ledakan besar menyerang kilang minyak terbesar di Venezuela.
Kejadian ini membunuh setidaknya 39 warga dan mencederai lebih dari 80 warga.
Presiden Venezuela saat itu, Hugo Chavez, menyatakan tiga hari berduka nasional.
Mengutip Al Jazeera, ia mengatakan hal ini "berdampak kepada kita semua, negara Venezuela, baik warga sipil maupun militernya," ujarnya.
Selanjutnya Wakil Presiden saat itu, Elias Jaua, yang mendatangi lokasi, mengatakan di televisi nasional Sabtu lalu jika setidaknya 39 orang terbunuh karena ledakan.
Ia mengatakan yang mati termasuk 18 pasukan Garda Nasional dan 6 jasad yang belum teridentifikasi.
Pejabat lain mengatakan sebelumnya jika yang mati termasuk bocah berumur 10 tahun.
Kemudian masih ada lima orang cedera di RS dan dievaluasi, sementara dua lainnya dipindah ke unit kebakaran di negara sebelah dan sisanya sudah dipulangkan dengan luka bakar kecil.
Presiden melalui perintah "investigasi menyeluruh" untuk mencari penyebab ledakan, ia berupaya membantu orang-orang yang sudah mengungsi dari rumah mereka di kompleks kilang minyak, yang juga menjadi rumah para pekerja beserta keluarga mereka, dan di lingkungan lebih baik di dekatnya.
Rafael Ramirez, menteri energi saat itu, mengatakan ledakan disebabkan oleh kebocoran gas, penyebab yang sampai saat ini masih perlu ditegaskan.
"Awan gas meledak, membakar setidaknya dua tangki penyimpanan dan fasilitas lain di kilang minyak," ia mengatakan kepada televisi pemerintah VTV.
Ramirez mengatakan ledakan itu, yang terjadi setelah 10 pagi, sangatlah kuat dan menyebabkan "kerusakan signifikan" tidak hanya ke pembangkit listrik tapi juga ke toko-toko terdekat dan rumah-rumah yang ada.
Ramirez mengatakan ia mengharapkan produksi sebesar 645 ribu barel per hari.
Angka produksi itu menutup dua pertiga produksi kilang minyak terbesar di dunia, agar lanjut dalam 2 hari.
Sementara itu ledakan itu juga tidak mempengaruhi pengiriman bahan bakar sehari-harinya.
Ramirez mengatakan 9 tangki penyimpanan rusak dan pekerja kilang minyak menyelidiki kerusakan bersama pasukan yang akan menentukan penyebab kebocoran gas.
Gambar di media pemerintah tunjukkan api memijar menjadi pijaran oranye di langit malam.
Satu foto tunjukkan pria yang cedera didorong dengan tandu.
Wakil Presiden Jaua juga mengabarkan militer dikirim ke wilayah itu dan ambulans udara dikirim untuk membawa yang terluka.
Kilang minyak yang terbakar di Venezuela itu adalah kilang minyak Amuay, bagian dari Kompleks Kilang Minyak Paraguana, yang juga termasuk di dalamnya kilang minyak Cardon.
Bersama-sama dua kilang minyak memproses hampir 900 ribu barel minyak mentah sehari dan 200 ribu barel bensin.
Venezuela sampai saat itu menjadi penyokong minyak utama ke AS dan anggota dari OPEC atau organisasi pengekspor minyak.
OPEC telah memberikan sertifikat tahun 2011 yang mengabarkan Venezuela menjadi kilang minyak terbesar di dunia.
Cadangan minyak tahun tersebut sebesar 296.5 miliar barel, melebihi cadangan di Arab Saudi.
Arab Saudi menjadi negara dengan kapasitas kilang minyak terbesar di dunia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini