Sifat China yang tidak berkenan menceritakan segala sesuatu dengan utuh juga memperburuk diplomasi vaksin mereka sendiri.
Produsen besar vaksin menolak merilis data dalam pengujian fase klinis terakhir yang bisa jadi acuan yang lain menilai efikasi dan keamanannya.
Ada kemungkinan perusahaan vaksin China, mulai dari perusahaan negara Sinopharm sampai perusahaan swasta Sinovacc, tidaklah seperti yang diberitakan.
Akhir minggu kemarin, perdana menteri Pakistan, Imran Khan, positif mengidap Covid-19 padahal sudah menerima dua dosis pertama vaksin China.
Tentu saja ada penjelasan lain mengenai ini selain vaksin kurang manjur, seperti penjelasan kementerian kesehatan Pakistan yang menjelaskan Imran Khan sakit selama waktu persiapan sebelum vaksin mendorong imunitas untuk melindungi Khan.
Namun hal ini tetap saja kurang meyakinkan.
Uni Emirat Arab saat ini sedang menguji dosis ketiga dari vaksin Sinopharm setelah tidak ada hasil signifikan respon antibodi di beberapa kasus.
Hasil pengujian di negara berkembang lain telah bercampur, yang membuat kepercayaan publik atas vaksin China menurun.