Lembaga Pengendali Penyakit AS Sampai Membuat Panduan Menghadapinya, 'Kiamat Zombie' Nyatanya Memang Bisa Terjadi Jika Kedua Penyakit Ini Bermutasi, atau Direkayasa

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Kiamat Zombie

Intisari-Online.com - Panduan serangan zombie yang dirilis CDC membuat para netizen heboh dan gempar.

Pasalnya panduan itu secara tiba-tiba berhasil ditemukan di halaman resmi mereka.

Hal ini seolah memunculkan tanda tanya menyoal kemungkinan terjadinya serangan zombie pada dunia nyata.

Namun, sebenarnya gabungkan rabies dengan kemampuan virus flu untuk menyebar dengan cepat di udara, dapat berpotensi menjadi kiamat zombie.

Baca Juga: Atasi Penyebaran Mutasi Virus Corona B.1.1.7 dengan Tetap Gunakan Masker, Begini 5 Tips Jadikan Masker Agar Lebih Protektif untuk Mencegahnya

Mungkinkah Virus Rabies Bermutasi?

Tidak seperti zombie di film, yang korbannya menjadi mayat hidup lagi setelah terinfeksi, tanda-tanda pertama manusia terkena rabies yakni seperti kecemasan, kebingungan, halusinasi, dan kelumpuhan.

Biasanya tanda-tanda ini tidak muncul selama sepuluh hari hingga satu tahun, karena virus menginkubasi di dalam tubuh.

Namun, begitu rabies menyerang, iakibatnya bisa begitu fatal dalam seminggu jika tidak diobati.

Baca Juga: 100 Persen Lebih Mematikan! Riset Terbaru Ungkap Tingkat Kematian Virus Corona Varian Inggris B.1.1.7, Peneliti: 'Harus Ditanggapi dengan Serius'

Dilansir dari National Geographic, jika kode genetik virus rabies mengalami cukup banyak perubahan, atau mutasi, waktu inkubasinya dapat berkurang secara dramatis, kata para ilmuwan.

Banyak virus secara alami memiliki tingkat mutasi tinggi dan terus berubah sebagai cara untuk melewati pertahanan inangnya.

"Jika virus rabies dapat bermutasi dengan cukup cepat, itu dapat menyebabkan infeksi dalam satu jam atau beberapa jam. Ya, sepenuhnya masuk akal," kata Samita Andreansky, ahli virologi di Miller School of Medicine di University of Miami.

Jika Rabies Menular Udara Akan Menciptakan "Virus yang Mengamuk"

Baca Juga: Tidak Hanya di Jakarta, Jejak Mutasi Virus Corona B.1.1.7 pun Ditemui di Daerah Ini di Indonesia! Daerah Mana Saja?

Tetapi agar virus rabies dapat memicu pandemi zombie seperti di film, maka harus jauh lebih menular.

Manusia biasanya tertular rabies setelah digigit hewan yang terinfeksi, misalnya anjing — dan infeksi itu biasanya berhenti di situ.

Berkat vaksinasi hewan peliharaan, orang jarang tertular rabies.

Bahkan lebih sedikit orang yang meninggal karena penyakit tersebut.

Baca Juga: Terus Bermutasi, Inilah Jejak Salah Satu Mutasi Virus Corona B.1.1.7 di Tiga Daerah Indonesia: Jakarta, Karawang, dan Brebes

Cara penularan yang lebih cepat adalah melalui udara, begitulah cara penyebaran virus influenza .

Untuk dapat menular melalui udara, rabies harus "meminjam" sifat-sifat dari virus lain, seperti influenza.

Namun mereka terlalu berbeda dan tidak bisa bersatu karena genetiknya berbeda.

Baca Juga: Belum Selesai Pandemi Covid-19, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Perlukah Perlindungan Ekstra untuk Itu, Kenali Fakta-fakta tentang Mutasi Virus Ini!

Mungkinkah Virus Zombie Direkayasa?

Secara teoritis mungkin — meskipun sangat sulit — untuk membuat hibrida virus rabies-influenza menggunakan teknik rekayasa genetika modern, kata Andreansky.

"Tentu, saya bisa membayangkan skenario mencampurkan rabies dengan virus flu untuk ditularkan melalui udara."

"Tetapi (alam) tidak mengizinkan semua hal ini terjadi pada waktu yang sama."

Baca Juga: Urgensi Mutasi Dunia, Israel Segera Lakukan Pengamanan Ini Akibat Penyebaran Varian Baru Covid-19

(*)

Artikel Terkait