Beberapa persen dari anggaran yang dialokasikan untuk tentara juga digunakan untuk kepentingan pembangunan bangsa melalui pembangunan rumah sakit, sekolah dan pembangunan infrastruktur di daerah terpencil.
Mitos kedua adalah bahwa tentara membuat kebijakan luar negeri negara dan mempertahankan pengaruh dominan atas kebijakan keamanan negara.
Justru dikatakan, tentara adalah salah satu organ vital negara tetapi tunduk pada pemerintahan politik.
Tujuan utama kebijakan luar negeri Pakistan adalah untuk melindungi integritas teritorial dan keamanan nasionalnya dari ancaman eksternal. India dan Afghanistan adalah sudut sentral dari kebijakan luar negeri negara itu dan ancaman utama tetap dari India.
Dulu bahkan pada masa darurat militer, tentara tidak mendominasi politik luar negeri yang dijalankan oleh birokrat.
Hanya keamanan nasional yang membutuhkan keterlibatan angkatan bersenjata. Sementara tentara Pakistan melengkapi kantor luar negeri dengan masukannya di bidang-bidang yang diminati hanya jika diminta oleh kantor luar negeri.
Pemerintah sipillah yang membuat kebijakan luar negeri dengan pemahaman strategis dengan angkatan bersenjatanya.
Mitos lainnya adalah tentara menjalankan kerajaan bisnis dan tidak ada pertanggungjawaban.