Penulis
Intisari-Online.com – Mereka membodohi orang lain demi uang, mahkota, gengsi, atau hanya sekadar memacu adrenalin.
Tapi, demikianlah, apa yang mereka lakukan benar-benar membuat orang lain sudah tertipu dan meyakini ‘permainan’ yang mereka mainkan.
Sebagian korbannya ada yang melaporkan ke pihak berwajib, namun ada pula yang karena malu sudah dibodohi ya diam saja, tapi ada pula yang terampuni malahan diberi pekerjaan.
Inilah para penipu yang telah membuat jejak mereka sendiri dalam sejarah.
1) Ferdinand Waldo Demara. Jr (AS, 1921-1982)
Dia menyelamatkan nyawa sebagai dokter selama perang, meski tidak pernah terlatih untuk itu.
Bagi mereka yang bertemu dengannya, Ferdinand Waldo Demara memiliki kredensial yang mengesankan.
Dalam titik hidupnya, dia bisa sebagai seorang ahli bedah, guru, perwira Angkatan Laut, asisten sipir penjara, petugas rumah sakit, pengacara, editor, dan peneliti kanker.
Dia adalah seorang biarawan Trappist, dan juga seorang biarawan Benediktin. Dan masih banyak lagi lainnya.
Untuk menjalankan perannya itu, dia mengatakan serangkaian kebohongan.
Selama Perang Korea, ia menggunakan identitas dokter Kanada, Dr. Joseph Cyr, dan tahun 1951 ia bekerja di kapal perusak Cayuga selama beberapa bulan.
Dia berhasil melakukan operasi pada tentara dengan bantuan buku teks kedokteran, bahkan sampai mengeluarkan peluru dari dada seorang pria dalam operasi besar.
Dia menyelamatkan 13 nyawa dan dielu-elukan sebagai pahlawan, tetapi liputan pers berikutnya membuat kedoknya sebagai penipu terbuka.
Kisah Demara begitu mencengangkan dan membuat penasaran, sehingga ia menyamar sebagai dirinya sendiri.
Aktor Tony Curtis memerankan dirinya dalam film The Great Impostor, pada tahun 1960.
2) Victor Lustig (Cekoslowakia, 1890-1947)
Penipuannya, dia menjual Menara Eiffel, sebanyak dua kali.
Pada tahun 1925, Lustig memperhatikan bahwa Menara Eiffel, yang telah didirikan pada tahun 1889, menghabiskan banyak uang untuk pemeliharaan pascaperang Prancis.
Jadi dia mengundang lima pedagang besi tua untuk mengunjunginya dan berpura-pura menjadi wakil direktur jenderal Ministère de Postes et Télégraphes.
Ia menawarkan untuk menjual Menara Eiffel kepada salah satu dari mereka dan mendesak timnya yang berkumpul untuk tetap diam.
Lustig kemudian menyuruh Andre Poisson untuk menyerahkan sekantong uang tunai dan menyuruhnya pergi mengambil 7.000 ton bajanya.
Tetapi pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu apa-apa tentang kesepakatan itu dan Poisson terlalu malu untuk melaporkan pada polisi.
Merasa sukses, Lustig, naik kereta api ke Wina dan kembali beberapa minggu kemudian untuk mencoba trik ini pada sekelompok pedagang barang bekas lainnya.
Namun kali ini korban melapor ke polisi dan Lustig berhasil kabur sebelum ditangkap.
3) Frank Abagnale (AS, 1948-sekarang)
Penipuannya, dia mengaku sebagai pilot untuk membantu kehidupan kriminalnya.
Setelah meninggalkan rumah pada usia 16, Frank Abagnale mulai mencairkan cek pribadi untuk mendanai kebebasannya.
Dia membuka rekening baru di bank lain, menyadari bahwa menggunakan rekening yang sama akan membuatnya ditangkap, tetapi dia membayangkan kalau teller akan curiga kecuali dia terlihat hormat.
Maka, dengan menggunakan identitas palsu, Abagnale menelepon Pan American Airlines dan memberi tahu perusahaan bahwa dia adalah salah satu karyawannya.
Ia mengatakan bahwa dia telah kehilangan seragam pilotnya dan meminta penggantinya, tidak lama kemudian dia dikirimi seragam baru.
Dengan lisensi dan identifikasi pilot palsu, Abagnale membenamkan dirinya dalam persona barunya, mencari tahu sebanyak mungkin tentang proses terbang untuk membuat dirinya tampak lebih natural.
Awalnya, dia berpura-pura sedang melakukan penelitian mahasiswa tentang Pan Am dan kemudian berkencan dengan pramugari.
Dia menjadi begitu meyakinkan sehingga dia bisa membujuk pilot lain untuk membiarkan dia naik pesawat mereka ke tujuan yang jauh secara gratis selama dia tidak "bekerja".
Sebelum berusia 18 tahun, diperkirakan dia telah terbang lebih dari satu juta mil ke 26 negara dengan lebih dari 250 penerbangan.
Pilot pernah bertanya apakah dia ingin mengambil kendali. Dia melakukannya, tetapi dia mengubah pesawat menjadi autopilot tanpa terlihat.
4) Anna Anderson (Polandia, 1896-1984)
Penipuan yang dilakukannya, dia mengaku sebagai putri Tsar Rusia terakhir.
Sebagai seorang wanita muda, Anna Anderson mencoba mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 1920 dengan melompat dari jembatan ke Landwehr Canal di Berlin.
Dia diselamatkan tetapi menolak untuk membocorkan namanya jadi, setelah dikirim ke rumah sakit jiwa, dia diberi nama Nona Tidak Dikenal.
Dua tahun kemudian, dia mengklaim bahwa dia adalah Grand Duchess Anastasia dari Rusia.
Ini adalah pernyataan yang mengejutkan, karena, pada Juli 1918, Anastasia diduga telah ditembak mati oleh kaum revolusioner Bolshevik bersama dengan anggota Keluarga Kerajaan yang diasingkan dan staf mereka.
Baru pada tahun 1990-an, ketika tubuh Tsar, permaisuri, dan kelima anak mereka ditemukan, mitos itu dibantah.
DNA yang diambil dari Keluarga Kerajaan Rusia dan dari Anderson membuktikan bahwa tidak ada kecocokan.
5) Lambert Simnel (Inggris, 1477-1535)
Penipuan yang dilakukannya, ketika berusia 10 tahun identitasnya dipalsukan untuk menantang mahkota Inggris.
Lambert Simnel adalah putra seorang tukang kayu Oxford, dan berusia 10 tahun yang dianggap tidak berbahaya.
Tetapi seorang pendeta bernama Richard Symonds percaya bahwa dia sangat mirip dengan kedua anak Edward IV, yang menghilang pada saat Richard III naik takhta.
Meskipun mungkin mereka dibunuh, namun isu yang beredar bahwa kedua anak itu masih hidup dan niatnya adalah agar Simnel dinyatakan sebagai salah satu putra itu, Richard dari York.
Rencana Symond berubah ketika dia mendengar desas-desus palsu bahwa Earl of Warwick telah meninggal di Menara London.
Dia pikir dia bisa meloloskan Simnel sebagai Warwick, sehingga dia membawanya ke Irlandia, sarang dukungan Yorkist, lalu dia dimahkotai di Dublin sebagai Raja Edward VI pada tahun 1487.
Henry VII tercengang dan marah, dan mengarak Earl of Warwick yang asli melalui jalan-jalan di London.
Untungnya, dia bersikap lunak terhadap Simnel, mungkin karena dia masih kecil dan tidak menyadari situasi sebenarnya.
Simnel diampuni dan diberi pekerjaan di dapur Kerajaan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari