Penolakan tersebut menurut Susan menunjukkan sejauh mana sebenarnya pengetahuan Australia tentang invasi tersebut disembunyikan, dan menghindari menyinggung Indonesia karena takut akan dampak ekonomi atau politik.
Tindakan penolakan tersebut dibuat atas dasar melindungi "keamanan nasional".
Meski begitu, warga Australia dan tetangga regional dengan jelas melihat bagaimana pemerintah yang tidak dapat dipercaya dalam kekejaman Balibo Five dan keterlibatannya dengan pendudukan Timor Timur.
Bahkan, mereka melihat taktik pengganggu terhadap yang lemah, kemudian pemerintah Australia berani untuk memata-matai negara baru Timor-Leste yang miskin pada tahun 2004.
Penyelidikan kasus kematian lima jurnalis Australia di Balibo, Timor Timur, tahun 1975 itu dihentikan pada Oktober 2014 oleh Kepolisian Federal Australia (AFP)
Alasannya karena tidak ditemukan cukup bukti untuk mendukung adanya pelanggaran hukum.
Indonesia sendiri menyebut kematian kelima jurnalis Australia itu terjadi karena ketidaksengajaan.
Pada 2009, mantan tentara Indonesia bernama Gatot Purwanto kepada ABC menyatakan kelima jurnalis itu memang tertembak namun bukan sengaja dieksekusi, dikutip Kompas.com (21/10/2014).