Biden Murka pada Putin Gegara Temuan Laporan Intelijen AS Ini, Sebut Pimpinan Rusia Itu Akan Bayar Akibatnya

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com -Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin "akan membayar".

Pernyataan itu muncul menyusul laporan intelijen AS yang mengaitkan campur tangan Moskow pada pemilihan Amerika Serikat tahun 2020.

Laporan tersebut diterbitkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional pada hari Selasa.

Melansir Al Jazeera, Rabu (17/3/2021), laporan tersebut menyimpulkan bahwa Moskow berusaha untuk "mendorong narasi pengaruh" yang mencakup klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar terhadap Biden "kepada organisasi media AS, pejabat AS, dan individu terkemuka AS, termasuk beberapa orang yang dekat dengan mantan Presiden Trump dan pemerintahannya".

Baca Juga: Mampu Luluh Lantakkan Rusia dalam 20 Menit dan China dalam 30 Menit, Inilah Rudal Hipersonik BaruAmerika yang Mampu Melesat 20 Kali Kecepatan Suara, Joe Biden di Atas Angin!

Laporan itu juga menyimpulkan bahwa Putin "sadar dan mungkin mengarahkan" kampanye untuk melemahkan Biden dan menaikkan Trump.

Intelijen AS sebelumnya juga menyimpulkan bahwa agen Rusia telah berusaha untuk ikut campur dalam pemilu 2016 melalui kampanye peretasan dan pengaruh.

Dalam kutipan wawancara dengan ABC News yang dirilis pada hari Rabu, Biden mengatakan dia telah memperingatkan Putin akan ada dampak dari campur tangan yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Lakukan Teror ke Taiwan, Militer China Ketahuan Bisa Menyerang Kapan Saja, Bikin Menham Taiwan Langsung Hubungi Joe Biden dan Minta Tolong Ini, Maukah Amerika Membantu?

“Dia akan membayar harga,” kata Biden kepada George Stephanopoulos.

“Kami berbicara lama, dia dan saya, ketika kami - saya cukup mengenalnya. Dan percakapan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini terjadi, maka bersiaplah'.”

Biden juga ditanya apakah menurutnya Putin adalah "pembunuh".

"Saya yakin," jawabnya.

Biden tidak merinci dampak apa yang akan dihadapi Putin sehubungan dengan laporan campur tangan pemilu, meskipun Washington diperkirakan akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Moskow.

AS telah menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat senior Rusia awal bulan ini atas peracunan dan pemenjaraan politisi oposisi Alexey Navalny di Moskow.

Moskow menyebut tindakan tersebut sebagai intervensi yang tidak dapat diterima dalam urusan dalam negerinya.

Baca Juga: Daimler Reitwagen Cikal Bakal Mobil, Ternyata Jok Sepeda Motor Pertama di Dunia Ini sempat Terbakar saat Uji Cobanya

Pada hari Rabu, departemen perdagangan AS mengatakan pihaknya juga memperketat sanksi pada beberapa ekspor ke Rusia sebagai tanggapan atas keracunan mantan perwira intelijen militer Rusia Sergei Skripal pada Maret 2018 dan putrinya di Salisbury, Inggris dengan agen saraf tingkat militer.

Moskow membantah terlibat dalam kedua serangan itu.

Pada hari Rabu, Kremlin mengatakan laporan intelijen AS tentang campur tangan pemilihan oleh Rusia "sama sekali tidak memiliki dasar dan bukti".

Kremlin juga memperingatkan bahwa sanksi lebih lanjut akan membahayakan hubungan AS-Rusia.

Artikel Terkait