Intisari-online.com - Sebuah negara Afrika baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan segera mengakhiri kontrak dengan perusahaan kereta api China.
Dengan ini mereka mencabut hak untuk mengoperasikan kereta api ukuran standar yang dibangun oleh perusahaan China di negara tersebut.
Dilansir dari 24h.com.vn, Kenya umumkan mereka akan mengambil seluruh kelola pembangunan jalur kereta api yang dibangun China di Mei tahun depan.
Hal ini dipercepat lima tahun dari kesepakatan di kontrak.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani oleh China Bridge and Road Corporation (CRBC) dengan Pemerintah Kenya, perusahaan kereta api China tersebut akan mengoperasikan kereta penumpang dan kereta barang di jalur kereta baru selama 10 tahun.
Kereta api mulai beroperasi pada tahun 2017 dan Kenya mengatakan memiliki hak untuk mempertimbangkan kembali setelah 5 tahun, yaitu pada tahun 2022.
Perusahaan kereta api China yang terlibat dalam proyek di Afrika (Afristar) adalah anggota dari China Bridge and Road Corporation.
Perusahaan ini membangun rel kereta api sepanjang 480 km, dari kota pelabuhan Mombasa hingga ibu kota Nairobi.