Jadi Bukti Kuatnya Kerjasama China dengan Negara Eropa, Inilah Hypercar S9, 'Anak Pertama' Proyek Mobil Elektrik Belt and Road Initiative China

May N

Penulis

Intisari-online.com -Mega proyek China, Belt and Road Initiative atau proyek mengembangkan jalur sutra baru tampaknya sudah mulai membuahkan hasil bagi China.

Proyek ini mengajak negara-negara di sepanjang jalur yang ingin dikuasai China untuk bekerjasama dengan China.

Proyek yang dimulai tahun 2012 oleh Presiden Xi Jinping ini mendapat kecaman keras dari negara Uni Eropa dan juga Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, proyek ini berpotensi besar menjadi cara China membangun hegemoninya agar dapat menguasai dunia.

Baca Juga: Amerika Serikat dan China Sengit Berebut Kekuasaan hingga Menghambat Pemulihan Ekonomi Global, Apa yang Harus Diperbuat Indonesia?

Meski begitu, terkuak jika beberapa negara-negara Uni Eropa ikut dalam mega proyek ini.

Hal ini terbukti dengan lahirnya mobil super hypercar garapan China dan Italia ini.

Mengutip Financial Express, perusahaan pabrik mobil China, Hongqi, awalnya dikenal orang-orang saat dikenalkan oleh presenter Jeremy Clarkson dalam acaranya The Grand Tour.

Banyak yang mengkritik Hongqi karena mobil yang diciptakan kurang begitu bagus dan harganya yang dibanderol terlalu tinggi.

Baca Juga: Tak Kenal Ampun, Mobil Seharga Rp1,9 Milliar Ini Dihancurkan dengan Bulldozer Gara-gara Menunggak Pajak

Namun kini Hongqi masih tetap berjaya dan mulai membangun mobil canggih yang tergolong mobil sport bernama S9.

Hongqi adalah merk di bawah perusahaan negara otomotif China, FAW Group (First Automobile Works).

Hongqi telah umumkan jika mereka akan melaksanakan pembuatan gabungan dengan Silk EV LLC untuk membangun model mobil supersport pertama.

Pemerintah kecamatan di kota timur laut China Changchun, FAW dan Silk EV LLC telah menandatangani kesepakatan via konferensi video sejak tahun 2020 lalu untuk menggarap proyek seri Hongqi S.

Baca Juga: Optimis Kalahkan Amerika dari Sektor Teknologi, China Sukses Daratkan Pesawat Ruang Angkasa Robot di Bulan, Geser Rekor Uni Soviet 44 Tahun

Silk EV LLC akan menginvestasikan 1.42 miliar Dollar AS untuk 5 tahun ke depan guna membangun mobil tersebut.

Tujuannya adalah untuk membuatnya sebagai merk mobil sport ternama.

Model S9 telah ditunjukkan di pameran mobil Frankfurt Auto Show tahun 2019, dengan klaimnya kecepatan maksimum sebesar 400 km/jam dan percepatan 1-100 km dalam 1,9 detik.

Mesinnya mendapat daya dengan sistem hybrid baru V8T dengan 1,400 tenaga kuda (hp).

Baca Juga: (Video) Adu Kencang, Kawasaki Ninja H2R Kalahkan Jet Tempur F-16 dan Mobil Balap F1

Pada kuarter pertama tahun 2020, Hongqi telah menjual lebih dari 25 ribu mobil, meningkat 88% dari tahun sebelumnya.

Hongqi berarti "bendera merah", yang juga merupakan merk sedan terkenal China.

Merk ini berdiri tahun 1958 dan telah digunakan sebagai kendaraan dalam parade perayaan nasional China.

Dulunya, mobil dari merk ini hanya dipakai eksklusif oleh pejabat kelas tinggi di China.

Baca Juga: Sebut Xi Jinping Badut Setelah Presiden China itu Beberkan Responnya Terkait Virus Corona, Pejabat China ini Hilang Dengan Misterius, 'Tidak Bisa Dihubungi Selama Tiga Hari'

Menariknya, Silk EV LLC sebenarnya adalah perusahaan milik Amerika Serikat, tapi mereka memilih mengembangkan program ini di cabang mereka di Italia.

Dua perusahaan tidak merilis spesifikasi lebih atau foto apapun, hanya pengumuman bahwa mobil itu didesain oleh Walter de Silva, yang mendesain Alfa Romeo, Audi dan Lamborghini, serta sempat masuk dalam tim desain Volkswagen Group di akhir tahun 2000-an dan awal tahun 2010.

Mengutip The Verge, proyek Belt and Road China meliputi pembangunan jalur kereta api, pembangkit listrik hidropower, bendungan dan jembatan-jembatan.

Di beberapa negara seperti di Djibouti, China berupaya melakukan semuanya.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Sekutu China Paling Setia China, Pakistan Berang dengan China Sampai Hampir Batalkan Pembangunan 'Murah' China Ini, Sadar Akan Jebakan Utang China?

Proyek ini telah lama dianggap sebagai proyek jebakan utang dari China yang nantinya akan membuat negara-negara yang terjebak utang itu harus menjual aset berharganya ke China, menjadikan beberapa bagian negaranya menjadi milik Tiongkok.

Selain itu ada juga kecurigaan jika proyek ini dibuat agar penduduk China bisa tinggal di negara lain tanpa dianggap sebagai pengungsi atau imigran.

Hal ini kurang diungkap tapi kecurigaan muncul sejak sungai-sungai besar di China mulai kering di tahun 2014, menunjukkan banyaknya jumlah penduduk mereka.

Sementara itu, perusahaan China yang berupaya melebarkan sayap di luar negaranya cukup banyak, begitu pula perusahaan kendaraan listriknya.

Baca Juga: Saat Semua Negara Bergantung pada Utang China, Negara Afrika Ini Pilih Miskin dan Menderita daripada Menerima Utang dari China

Namun yang sudah tembus Eropa adalah Xpeng, yang telah dijanjikan bisa mengirimkan produknya ke Eropa Desember kemarin.

Keunggulan China bisa menelurkan kesepakatan ini juga tidak lepas dari keunggulan mereka menguasai pasar dari onderdil dan perangkat yang dipakai untuk membuat mobil.

Sedangkan Italia dipilih karena memang sudah menjadi tempat kelahiran dan menjual mobil canggih.

Serta, Italia adalah mitra politik logis untuk proyek seperti ini, karena Italia adalah negara G7 pertama yang kemudian mempromosikan Belt and Road Initiative.

Baca Juga: Asean Gabungkan Kekuatan Ekonomi Bersama China dan Negara Asia-Pasifik Lainnya, Eropa Mulai Ketakutan, Mungkin Hanya Negara yang Mereka Rundung Ini Saja yang Bisa Selamatkan Eropa

G7 adalah koalisi yang terdiri dari Group of Seven, meliputi Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, Italia, Perancis dan Amerika Serikat.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait