Find Us On Social Media :

Saat Semua Negara Bergantung pada Utang China, Negara Afrika Ini Pilih Miskin dan Menderita daripada Menerima Utang dari China

By Khaerunisa, Jumat, 29 Januari 2021 | 20:00 WIB

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan para pemimpin asing menghadiri upacara pembukaan KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, ibu kota Tiongkok, 3 September 2018.

Intisari-Online.com - Diplomasi utang China menjadi salah satu yang paling banyak mendapat perhatian dunia belakangan ini.

Kebijakan luar negeri China itu kerap dijuluki sebagai diplomasi 'jebakan utang', dan dianggap membahayakan negara-negara sasaran.

Negara-negara Afrika tidak terkecuali dari daftar penerima pinjaman China.

Melansir africanliberty.org (24/9/2018), China adalah mitra dagang terbesar Afrika. Dan inilah sebabnya mengapa lebih dari 40 kepala negara dan perwakilan Afrika berada di Beijing, China, pada 3-4 September 2018 untuk Forum Kerjasama Afrika-China (FOCAC).

Baca Juga: Selama Ini Jadi Sekutu China Paling Setia China, Pakistan Berang dengan China Sampai Hampir Batalkan Pembangunan 'Murah' China Ini, Sadar Akan Jebakan Utang China?

Dikatakan, kerjasama itu akan memperketat cengkeraman China atas Afrika dan memperdalam ketergantungan Afrika.

Namun ternyata, ada satu negara benua tersebut yang tidak menginginkan satu pun dukungan dari China.

Bahkan, menolak untuk mematuhi persyaratan China untuk mendapatkan keuntungan dari dorongan pembangunan.

Negara tersebut adalah Eswatini, satu-satunya monarki absolut di dunia yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland.