Find Us On Social Media :

Akhinya Ketok Palu, WHO Umumkan Perputaran Penyebaran Virus Corona Pertama Kali, Mengapa Bisa Sampai di Pasar Basah Wuhan yang Menjadi Penyebarnya

By Maymunah Nasution, Minggu, 14 Maret 2021 | 15:26 WIB

Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.

Intisari-online.com - WHO akan menampik kecurigaan jika Covid-19 bocor dari laboratorium rahasia China.

Serta, WHO juga akan tekankan jika pasar basah Wuhan adalah sumber pandemi Covid-19.

Dikutip dari 24h.com.vn, menurut laporan WHO, para ahli yakin jika virus Sars-CoV-2 paling mungkin masuk ke pasar basah Hunan di Wuhan bukan dari hewan mentah atau daging beku.

Temuan ini sangatlah kontroversial, karena banyak tuduhan muncul mengenai investigasi dilakukan hanya untuk membersihkan nama baik China, karena hubungan dekat China dan WHO.

Baca Juga: Sempat Teriak Lantang Ingin Bongkar Asal-Usul Covid-19 di China, WHO Malah Mendadak Bungkam dan Batalkan Laporan Awal Covid-19 dari China, Ada Apa?

Anggota senior tim investigasi virus Corona yang dipimpin WHO sebutkan jika laporan akan hadir dengan "teori makanan beku" sebagai penjelasan terbaik mengenai sumber pandemi yang mematikan ini.

Berbicara di konferensi yang telah diorganisir oleh organisasi konsultasi independen Chatham House (Hong Kong) minggu lalu, Peter Daszak, ahli hewan dari Inggris di tim investigasi asal usul Covid-19 di China, mengatakan penyelidik telah mendapatkan kaitan antara pasar Wuhan dan wilayah China Selatan.

Diketahui, China Selatan adalah rumah dari virus Corona dari kelelawar.

"Kami temukan jika ada kaitan dari Wuhan dengan provinsi di China Selatan di mana virus paling mirip dengan Sars-CoV-2 telah ditemukan pada kelelawar," ujar Peter Daszak.

Baca Juga: Kecil Kemungkinan Bakal Selesai Tahun 2021, Inilah Ramalan WHO Mengenai Kapan Berakhirnya Pandemi Covid-19

"Ini penting, karena ini tunjukkan kaitan dan rute penyebaran virus dari hewan liar ke manusia atau hewan dibesarkan di tempat itu kemudian dipindahkan ke pasar Wuhan."

Menurut Daszak, penyebabnya paling mungkin karena kelelawar atau hewan liar lain yang membawa virus, yang merupakan nenek moyang virus Sars-CoV-2.

Virus kemudian masuk ke hewan lokal, mungkin hewan liar yang dibesarkan di peternakan, atau hewan yang melakukan kontak, dan kemudian masuk ke pasar Wuhan.

"Aku percaya itulah situasi paling memungkinkan," ujar Peter Daszak kepada Daily Mail.

Baca Juga: Siapa yang Lebih Bersalah? AS Diklaim Sudah Diberitahu Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah, Mengapa Hanya Diam?

Ahli virus Belanda dari WHO, Profesor Marion Koopmans, yang bergabung di konferensi dengan Daszak, mengatakan daging beku adalah risiko infeksi terbesar.

Ia mengakan "sumber paling mungkin bukanlah dari plastik kemasan makanan beku, tapi kemungkinan dari kehidupan liar daging yang dibekukan itu."

Dengan ini, kedua ilmuwan itu telah menolak klaim jika virus Sars-CoV-2 adalah virus yang bocor dari laboratorium Institut Virologi Wuhan.

Klaim itu tetap ditolak meskipun laboratorium itu menjadi tempat isolasi koleksi terbesar rantai virus kelelawar dan 'kerabat terdekat' untuk Sars-CoV-2.

Baca Juga: Sempat Jadi Kontroversi Penyebar Virus Corona, Ternyata 11 Bulan Sebelum Kasus Covid-19 Muncul, Laboratorium Wuhan Lakukan Eksperimen yang Dianggap Berbahaya Ini

Daszak menekankan: "Aku tidak mendeteksi bukti apapun mengenai kebocoran dari laboratorium Wuhan."

Namun laporan mata-mata AS Januari lalu mengatakan ada bukti jika virus Sars-CoV-2 memang bocor dari laboratorium ini, menambahkan jika beberapa staf mereka memiliki gejala seperti Covid-19 pada akhir tahun 2019 lalu.

Dalam perkembangan tidak terduga pada 13 Maret ini, Profesor Marion Koopmans mengakui kepada NBC News jika setidaknya 2 pakar laboratorium jatuh sakit musim gugur itu.

Meski begitu, profesor meyakinkan jika semua ilmuwan di laboratorium telah diuji negatif Covid-19 pada April tahun lalu.

Baca Juga: Penelitian WHO Sudah Buahkan Hasil, Gagalkan Teori Konspirasi Jika Virus Corona Adalah Virus yang Bocor dari Laboratorium Wuhan, Lantas Dari Mana?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini