Find Us On Social Media :

Dengan Simpanan Harta Menggiurkan dan Lokasi Paling Strategis di Dunia, Pulau di Indonesia Ini Sangat Diincar Elon Musk dan Rusia, Meski Warganya Tak Sudi Meski Dibayar Berapapun

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Maret 2021 | 12:46 WIB

Ilustrasi - Pulau Biak.

Intisari-online.com - Rasanya bukan isapan jempol semata jika Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah ruah.

Pasalnya, beberapa fakta menunjukkan bahwa banyak potensi menggiurkan yang sebenarnya dimiliki Indonesia.

Salah satunya adalah potensi Pulau Biak yang amat diinginkan oleh Elon Musk dan Rusia.

Pulau ini memiliki lokasi paling strategis di dunia dan menyimpan kekayaan alam yang sangat menggiurkan.

Baca Juga: Gunung Emas Itu Nyata, Warga di Desa Ini Berebut Mengais-ngais Emas Langsung dari Tanah, Jumlahnya Bisa Bikin Kaya Mendadak, Pemerintah Pun Ikut 'Rebutan'

Namun, uang pun tak menjamin rakyatnya mau menyerahkan pulau ini untuk dikeruk kekayaan alam dan potensinya.

Menurut Daily Sabah, pada Kamis (11/3/21), Bos Tesla Elon Musk pernah diundang ke Indonesia.

Salah satunya dalam undangan tersebut adalah membicarakan investasi pulau Biak yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.

Pulau ini digadang sebagai tempat paling strategis di dunia untuk penucuran roket ruang angkasa SpaceX milik perusahaan Elon Musk.

Baca Juga: Memang Tak Sementereng Tambang Emas Papua, Tetapi Wilayah Indonesia yang Jarang Disorot Ini Ternyata Menyimpan Harta Karun Selama Berabad-Abad, Bisa Jadi Tumpuan di Masa Depan

Alasannya, tak lain adalah karena lokasinya yang terletak di sebelah khatulistiwa.

Akan tetapi, tujuan itu tampaknya gagal, karena ditolak mentah-mentah oleh warga Biak, karena dianggap membahayakan.

"Pelabuhan luar angkasa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam di mana cara hidup kami bergantung," kata Newser situs web AS mengutip seorang kepala suku bernama Manfun Sroyer.

Potensi pulau ini bukanlah isapan jempol semata, karena 19 tahun lalu Rusia pun juga mengincarnya.

"Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap serta diinterogasi. Jika kami protes, kami akan segera ditangkap," tambah Sroyer.

"Sebagai seorang Afrika Selatan, Musk harus memahami apartheid, yang pembunuhan orang kulit hitam," Newser juga mengutip seorang penyintas kekerasan yang mengatakan.

"Jika Anda membawa bisnis Anda ke sini, Anda secara langsung mensponsori genosida Indonesia terhadap orang Papua," tambah sumber tersebut.

Baca Juga: Salah Satunya Adalah Tambang Freeport di Papua, Inilah 10 Tambang Emas Terbesar di Dunia Tahun 2020

"Indonesia memiliki beberapa wilayah yang terletak di dekat khatulistiwa," kata Jodi Mahardi, juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, kepada Agence France-Presse (AFP).

"Biaya peluncuran roket SpaceX akan lebih rendah karena satelitnya tidak perlu bermanuver untuk menyesuaikan orbitnya ke ekuator," tambahnya.

Presiden Joko Widodo secara resmi menyampaikan undangan kepada orang terkaya kedua di dunia tersebut dalam percakapan telepon pada hari Jumat.

Badan antariksa Indonesia tahun lalu mengumumkan rencana untuk membangun pelabuhan antariksa pertamanya di pulau Biak, di lepas pantai utara pulau New Guinea dan telah melakukan pembicaraan dengan mitra asing.

SpaceX minggu lalu meluncurkan prototipe roket Starship dari Texas yang diharapkan akan digunakan untuk misi Mars.

Roket itu jatuh saat mendarat tetapi Musk optimis, mengatakan mereka mendapatkan semua data yang mereka butuhkan dari penerbangan eksperimental.

Baca Juga: Dikira Sudah Musnah di Timur Tengah, Ternyata ISIS Masih Berulah, Tambang Minyak Negara Afrika Ini Bahkan Nyaris Jatuh ke Tangannya, Aksinya Mengerikan!

Musk dan Jokowi, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, juga membahas peluang investasi Tesla di Indonesia, menurut keterangan pers.

Perusahaan mobil listrik perintis itu dikabarkan juga mengincar cadangan nikel yang besar di Indonesia, komponen utama baterainya, yang terletak di Papua.

"CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Indonesia Joko Widodo dengan berencana mengirim timnya ke Indonesia pada Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerjasama ini,” kata pernyataan kementerian itu.

Namun, Mahardi mengatakan belum ada tanggal pasti yang bisa dikonfirmasi.