Baca Juga: Tidak Hanya Pangeran Harry yang Nikahi Seseorang Tanpa Silsilah Kerajaan, Inilah Daftar Mereka!
Pengalamannya sebagai duta besar membuat Ali Sastroamidjojo semakin yakin untuk melaksanakan kerjasama antara negara Asia dan Afrika.
Saat dilantik pada 1953, Ali Sastroamidjojo menekankan bahwa perang dingin yang terjadi tidak dapat diredakan jika Indonesia hanya menjalankan diplomasi tanpa melibatkan negara-negara lain yang memiliki nasib sama.
Oleh sebab itu, Ali Sastroamidjojo mengungkapkan jika kerjasama politik sangat diperlukan.
Menjalin hubungan dengan negara Asia dan Afrika dapat memperkuat tercapainya perdamaian dunia.
Baca Juga: Ini Sifat-sifat Pribadi Penyuka Warna Merah Muda, Kuning dan Abu-abu
Perang Vietnam pada 1954 mendorong perdana menteri di Asia mencari solusi agar hal tersebut tidak menyebabkan konflik yang lebih luas.
Perdana Menteri Sri Lanka mengusulkan agar negara yang baru saja merdeka seperti India, Indonesia, Pakistan, dan Burma, membahas mengenai perang dingin di Asia.
Ketika diberi undangan, Ali Sastroamidjojo meminta agar Indonesia diberi kesempatan menyelenggarakan sebuah Konferensi negara Asia dan Afrika yang kemudian disetujui oleh Kotelawa.
Ali Sastroamidjojo kemudian mengungkapkan gagasannya pada Konferensi Kolombo yang berlangsung sejak akhir April hingga awal Mei 1954.