Find Us On Social Media :

Guna Menghancurkan China, Media Bocorkan Amerika Incar 2 Pulau Sengketa Ini Untuk Diubah Menjadi Pangkalan Rudal, Dikecam Rusia Habis-habisan!

By Mentari DP, Sabtu, 13 Maret 2021 | 18:30 WIB

Rudal Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Pada tahun 2019, Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) dengan Rusia.

Lalu mereka segera melanjutkan untuk menguji generasi baru rudal balistik dan rudal jelajah jarak menengah berbasis darat.

Bulan lalu, Komando Indo-Pasifik Pentagon mengajukan permintaan kepada Kongres untuk mengeluarkan miliaran uang untuk mengelilingi China dengan pangkalan rudal.

Baca Juga: Ramai Bicarakan Ghosting, Ternyata Efeknya Lebih Mengerikan daripada Putus Cinta, 'Saya Merasa Tidak Dihormati, Tidak Berarti, dan Dibuang'

Pengerahan rudal berbasis darat jarak menengah milik AS di kawasan Asia-Pasifik langsung mengguncang kawasan Asia dan dunia.

Dan tidak diragukan lagi Rusia langsung memberikan tanggapan kerasnya.

"Aksi yang sungguh tak terduga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova seperti dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (13/3/2021).

"Kami mendengar bahwa Tokyo dan Washington sedang mengadakan diskusi tentang prospek penyebaran rudal AS di Jepang."

"Dilihat dari konteksnya, senjata yang dibahas kemungkinan besar adalah senjata jarak menengah," kata Zakharova.

Baca Juga: Sok-sokan Bela Negara Asia Tenggara hingga Tantang China di Laut China Selatan, Jenderal Amerika Ini Malah Bocorkan Sendiri Kebobrokan Militernya, 'China Sangat Kuat'

“Dalam hal ini, saya ingin menekankan sekali lagi bahwa penyebaran rudal berbasis darat jarak menengah dan jarak pendek Amerika di berbagai belahan dunia, termasuk kawasan Indo-Pasifik, akan memiliki efek yang sangat tidak stabil dari sudut pandang keamanan internasional dan regional."

"Ini akan memicu konflik baru. Seperti perlombaan senjata dan mungkin haltidak terduga," tambah Zakharova.

Zakharova memperingatkan bahwa penyebaran senjata semacam itu tidak akan memperkuat keamanan baik Amerika Serikat atau sekutunya.

Serta menekankan bahwa munculnya ancaman rudal baru ke wilayah Rusia niscaya akan menghasilkan reaksi dari pihak Rusia.

Pernyataan Zakharova datang setelah laporan oleh The Japan Times, Reuters dan media lain bahwa Pentagon ingin memperkuat kehadiran di Indo-Pasifiknya.

AS berencana memperkuat jaringan rudal berbasis darat di fasilitas militer yang tersebar di kawasan itu.

Ada dugaan AS mengincar Kepulauan Senkaku yang diperebutkan oleh Jepang dan China, serta Okinawa.

Diketahui Okinawa selalu dilewati kapal-kapal internasional dari Taiwan, Filipina dan Kalimantn, Indonesia.

Baca Juga: Berhasil Kadali Militer China, Kapal Perusak Amerika Sukses Nyelonong Masuk ke Selat Taiwan, Bikin China Mencak-mencak Sampai Sebut Siap Perang Terbuka

The Japan Times mengindikasikan bahwa penempatan rudal berbasis darat AS di wilayah kepulauan Jepang merupakan hasil dari perjanjian pembagian biaya baru sekitar tahun ini atau pada awal 2022.

Sebelumnya, pemerintahan Trump melobi untuk pengenalan rudal semacam itu ke wilayah tersebut pada tahun 2019 setelah membatalkan INF.

Tetapi terjadi perlawanan politik dari para pemimpin dan penduduk setempat.

Kini, ada kemungkinan lobi Presiden baru AS, Joe Biden sukses.

Baca Juga: Makin Menggila Kuasai Laut China Selatan, Prancis Mendadak Siap Berperang dengan Amerika dan China, Inilah Rencana Emmanuel Macron, Bikin Satu Dunia Mulai Gelisah