Intisari-Online.com - Perang sudah di depan mata.
Kalimat di atas sepertinya cocok menggambarkan situasi panas saat ini antara China dan Amerika Serikat (AS).
Sebab, jika dua negara adidaya itu berperang, maka dunia bisa hancur lebur.
Dan berita buruknya tak hanya sampai disitu.
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (12/3/2021), perang antara China dan AS tidak hanya akan terjadi laut saja. Tapi juga di darat.
Hal itu disampaikan olehMayor Jenderal Richard Coffman, direktur Tim Lintas Fungsi Kendaraan Tempur Generasi Berikutnya Komando Masa Depan Angkatan Darat AS.
"Beijing akanberperang di darat dan laut," ucapMayor Jenderal Richard Coffman.
Oleh karenanya, China dapat menimbukan ancama besar bagi AS.
Jadi, apayang harus dilakukan AS?
Mayor Jenderal Richard Coffman mendesak AS untuk memikirkan kembali konflik masa depan dengan China.
Dia juga ingin mempercepat modernisasi alat perang untuk mengalahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Khususnya di darat.
Sebab, dia bersikeras bahwa perang darat akan menentukan dalam potensi perang dengan China.
Alasan Mayor Jenderal Coffman cukup masuk akal.
Dia mencatat Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) mencakup 2,7 miliar km persegi tanah dan itu berarti 50 persen dari populasi dunia.
Namun ia menambahkan sebagian besarwilayah operasi INDOPACOM adalah darat.
Oleh karenanya, pertempuran daratakan menjadi satu-satunya komponen yang akan menentukan.
Mayor Jenderal Coffman juga mengkritikAngkatan Darat AS karena hanya memiliki tank dan pasukan lama.
Berbeda dengan militer China yang selalu memperbarui tank dan pasukan daratnya.
"China punya banyak senjata militer darat."
"Ada7.000 tank dan 3.000 kendaraan tempur infanteri. Dan semuanya baru."
"Jadi, walau kita mengirim 10.000 kendaraan, itu tidak akan membantu banyak."
Terakhir, Mayor Jenderal Coffman juga memintaAS untuk meningkatkan pengeluaran pertahanannya untuk menyamai China.
Ini karena mereka bersaing dengan kami secara global.
Sejak awal,Presiden China Xi Jinpingtelahmenyerukan bahwa dia akanmemperkuat pertahanan nasional dan angkatan bersenjata.
Di mana kekuatan militer China akan sangat berbedaselama lima tahun ke depan.
Presiden Xi mengatakan pengembangan angkatan bersenjata harus fokus pada kesiapan tempur.
Presiden Xi juga menuntut upaya untuk meningkatkan pencegahan strategis kaliber tinggi dan sistem operasi gabungan.
Di awal tahun, Presiden Xi meminta pasukannya untuk siap berperang "setiap saat".