Penulis
Intisari-Online.com - Jepang akhirnya mengambil keputusan terkait Kepulauan Senkaku.
Apa itu?
Dilansir dari24h.com.vn pada Minggu (7/3/2021),Kuni Miyake, penasihat khusus Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide, mengklarifikasi aturan baru tersebut dalam editorial yang diterbitkan di Japan Times.
Baca Juga: 3 Pengobatan Alami Untuk Mengatasi Penyakit Refluks Gastroesofagus
Miyake mengatakan banyak rekan Amerika Serikat (AS) yang bekerja di San Francisco menyatakan keterkejutan.
Di mana menurut mereka Jepang tidak dapat menembaki kapal asing yang melanggar batas perairan sebelumnya.
"Jawaban itu benar," kata Tuan Miyake.
Jepang tidak dapat secara sepihak menggunakan kekuatan terhadap kapal asing karena kewajibannya dalam amandemen pasca Perang Dunia II.
Kebijakan pertahanan Jepang juga hanya berkaitan dengan pertahanan.
Itu artinya Japan Coast Guard (JCG) tidak bisa menembak lebih dulu, kecuali jika kapal asing melakukan tindakan ofensif.
Namun kini itu berubah.
Pihak berwenang Jepang telah memberikan penjelasan lain terkait dengan UU Kepabeanan (CCG) yang diberlakukan China mulai 1 Februari 2021.
Sekarang, Kapal maritim China diizinkan menggunakan senjata jika kapal asing ditemukan melanggar batas wilayah yang dianggap laut teritorial.
Termasuk di Kepulauan Senkaku yang disengketakan, di mana China menyebutnya Diaoyu.
Menurut interpretasi baru, penjaga pantai Jepang bisa menembak langsung ke kapal asing, termasuk kapal China, jika berusaha mendarat di Kepulauan Senkaku.
"Risikonya jelas," kata Miyake.
Pada tahun 2020, kapal maritimChina memasuki perairan sekitar Kepulauan Senkaku 6-8 kali per bulan.
Sejak China memberlakukan aturan baru, kehadiran kapal maritim China meningkat dua kali lipat menjadi 14, menurut statistik Penjaga Pantai Jepang.
Miyake mengatakan bahwa interpretasi baru oleh pejabat Jepang untuk mengirim pesan yang jelas ke Beijing.
Di mana Jepang siap menggunakan kekerasan jika China ingin mengubah status quo di Kepulauan Senkaku.
Namun, dalam kasus kapal asing tak bersenjata yang sengaja mendarat di Kepulauan Senkaku, Miyake mengatakan bahwa Jepang tidak mungkin bisa menembak untuk menghentikannya.
Tetapi jika kekuatanAngkatan Lautituberjumlah ratusan atau ribuan, Miyake berkata Jepang pasti akan bereaksi.
Peran melindungi kedaulatan teritorial berada di bawah kewenangan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF).
"Tetapi tidak jelas bagaimana SDF akan bereaksi jika Kepulauan Senkaku diduduki oleh kapal asing," kata Miyake.
Amerika Serikat (AS) pernah menegaskan tanggung jawab untuk melindungi Kepulauan Senkaku, di bawah perjanjian sekutu dengan Jepang.
Tapi Miyake berkata bahwa Jepang masih harus mengandalkan diri mereka sendiri dan tidak bisa mengharapkan sekutu untuk bereaksi lebih dulu.