Lebih dari 100 negara lain telah melaporkan kasus sejak saat itu.
Varian ini memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya - jumlah perubahan yang relatif tinggi - dan beberapa di antaranya membuatnya jauh lebih mampu menyebar.
Ilmuwan Inggris mengatakan varian Inggris ini sekitar 40%-70% lebih mudah ditularkan daripada virus corona gelombang pertama.
Penyebarannya yang cepat di Inggris akhir tahun lalu memicu lonjakan kasus dan kematian.
Hingga akhirnya, pada 4 Januari, varian ini memaksa penguncian nasional ketiga di negara itu sejak pandemi dimulai.
Hingga saat ini, Inggris telah mencatat lebih dari 4,3 juta kasus Covid-19.
Virus itu telah menewaskan hampir 125.000 orang di seluruh negeri, salah satu jumlah kematian terburuk di dunia.
Melansir Al Jazeera, dalam upaya untuk mengekang krisis, para pejabat telah meluncurkan upaya inokulasi massal.