Find Us On Social Media :

Inggris-Israel Selalu Akur? Peristiwa Black Sabbath Justru Buktikan Sebaliknya, Warga Yahudi Sampai Merasa akan 'Di-holocaust-kan', Balasan Zionis Tak Kalah Mematikan

By Tatik Ariyani, Kamis, 11 Maret 2021 | 18:41 WIB

Operation Agatha

Sebuah minoritas di antara pasukan Inggris memperburuk situasi dengan meneriakkan "Heil Hitler," mencoret-coret swastika di dinding, dan merujuk ke kamar gas saat melakukan penggeledahan.

Setelah Agatha berakhir, para perwira Inggris yang diculik dibebaskan, dan Komisaris Tinggi Alan Cunningham mengubah hukuman mati anggota Irgun menjadi penjara seumur hidup.

Haganah dan Palmach (kekuatan tempur elit Haganah) dibujuk untuk melanjutkan operasi anti-Inggris.

Namun, kelompok yang lebih ekstrim, Lehi (Stern Gang) dan Irgun Tzvai Leumi, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Menachem Begin, melanjutkan dan bahkan meningkatkan serangan mereka.

Secara khusus, Irgun membalas Operasi Agatha dengan membom sayap selatan Hotel King David, yang merupakan markas besar pemerintah Inggris di Palestina.

Salah satu alasan pengeboman sayap Selatan adalah karena di lokasi itu diduga Inggris mengambil dokumen dari Badan Yahudi.