Seoul berjarak tiga hari perjalanan.
Pasukan kematian bergerak pada malam hari dan mendirikan kemah sebelum fajar menyingsing.
Malam berikutnya, mereka melakukan hal yang sama, kali ini mendirikan di Gunung Simbong.
Namun, di sana warga Korsel yang tengah mengumpulkan kayu bakar memergoki pasukan komando Korea Utara dan mereka segera melapor ke pihak berwenang.
Tentara Republik Korea Selatan (ROKA) kemudian mengirim tiga batalyon ke pegunungan untuk mencari orang Korea Utara.
Komando masih bisa memasuki ibu kota Korea Selatan malam itu, di mana mereka menyamar dan berganti dengan seragam ROKA.
Mereka berbaris seperti pasukan ROKA biasa ke dalam jarak 100 meter dari rumah Presiden.
Saat itulah patroli polisi menghentikan mereka dan seorang kepala polisi yang mencurigakan mulai menanyai mereka.