Find Us On Social Media :

Memecah Mataram, Membelah Jawa, Inilah Perjanjian Giyanti, Kala VOC 'Dirikan' Dua Kerajaan tanpa Pernah Memberi Kekuasaan

By Ade S, Senin, 8 Maret 2021 | 17:14 WIB

Perjanjian Giyanti yang Memecah Mataram

Intisari-Online.com - Salah satu momen terbesar dalam sejarah Kerajaan Mataram, adalah saat kerajaan ini harus terpecah menjadi dua.

Perpecahan tersebut secara resmi berlaku setelah terjadinya Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.

Namun, perjanjian yang mengakhiri perang saudara selama 8 tahun tersebut pada akhirnya hanya membuat VOC semakin berkuasa.

Berikut ini kisah lengkapnya.

Baca Juga: Termaktub dalam Babad Tanah Jawi, Benarkah Tentara Mataram Pernah Dikalahkan VOC 'Hanya' dengan Kotoran Manusia?

Berakhirnya kekuasaan Kerajaan Pajang pada perempat akhir abad ke-16 M muncul kakuatan politik baru, yaitu Kerajaan Mataram-Islam

Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada abad ke-16 yang kemudian menjadi raja. Pusat Kerajaan Mataram ada di Kotagede, Yogyakarta.

Pada masa kejayaannnya, Kerajaan Mataram Islam pernah menyatukan sebagian besar Pulau Jawa kecuali Kasultanan Banten dan Kasultan Cirebon.

Namun dalam perkembangannya terjadi perpecahan hingga akhirnya terpecah menjadi dua kerajaan pada 13 Februari 1755, yakni Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat lewat perjanjian Giyanti.

Baca Juga: Viral Pasar Muamalah di Depok Pakai Dirham dan Dinar Sebagai Alat Tukar, Inilah 5 Mata Uang Tertua dalam Sejarah Indonesia