Find Us On Social Media :

200 Ton Emas di Kapal Harta Karun Rusia yang Sengaja Ditenggelamkan Agar Tidak Jatuh ke Tangan Jepang Ini Ditemukan di Korea, Benarkah Demikian atau Hanya Publisitas Menaikkan Saham?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 8 Maret 2021 | 11:35 WIB

200 ton emas di kapal harta karun Rusia Dimitrii Donskoi, benarkah memang ada?

Intisari-Online.com – Kapal perang Rusia Dimitrii Donskoi ditenggelamkan 116 tahun yang lalu agar tidak jatuh ke tangan Jepang.

Ini terjadi setelah pertempuran Tsushima selama perang Rusia-Jepang.

Kapal tersebut ditenggelamkan dari pulau Ulleungdo pada tahun 1905 dan diyakini membawa kargo yang sangat berharga.

Yaitu berisi pasokan emas dari Skuadron Pasifik Kedua, yang dalam dolar hari ini bernilai lebih dari $113 miliar (sekitar 1,61 kuardriliun Rupiah).

Baca Juga: Bangkai Kapal USS Emmons Ini Sengaja Ditenggelamkan agar Tidak Ditangkap Jepang, Masih Terdapat Persenjataan yang Belum Meledak di Dalamnya

Di tahun 2018, tim penyelamat Korea Selatan menemukan bangkai kapal tersebut.

Dan sejak penemuan itu, kelompok operasi militer Rusia menuntut agar kekayaan dikembalikan ke Rusia sebagai isyarat niat baik.

Yaroslav Livanskiy, seorang pejabat yang mewakili Gerakan Publik Rusia untuk Memperingati Mereka yang Meninggal karena Mempertahankan Tanah Air, dan pemimpin kelompok penyelamat di Rusia Timur, menyatakan bahwa kapal penjelajah itu sangat berharga bagi Rusia.

Kapal tersebut dikatakan sebagai peninggalan yang tak ternilai, simbol masa lalu heroik dan tragis mereka, dan juga bagian penting dari sejarah militer Rusia.

Baca Juga: Puing-puing Kapal Selam Jerman Sisa Perang Dunia I Ditemukan di Dasar Laut, Awak Kapalnya Klaim Diserang oleh Monster Laut Hingga Tenggelam

Oleh karena itu, menurut Yaroslav, apa pun yang ditemukan di kapal penjelajah itu tidak akan terpisahkan dari nilai keseluruhan penemuan itu.

Setelah mencari selama bertahun-tahun, perusahaan penyelamat Shinil Group telah menemukan bangkai kapal tersebut di kedalaman 1.400 kaki (atau 434 meter) sekitar satu mil di lepas pantai Ulleungdo.

Mereka berkesimpulan bahwa puing-puing bangkai kapal itu kemungkinan besar adalah Donskoi karena denah layar, yang tampak identik dengan kapal pembawa emas.

Kapal itu memiliki tiga layar dan dua cerobong asap, serta mengandalkan tenaga angin dan batu bara untuk mobilitasnya.

Eksplorasi kedua dari bangkai kapal tersebut menemukan nama kapal yang ditulis dalam huruf Cyrillic di buritannya.

Kapal itu ditemukan dalam kondisi buruk di sepanjang lambungnya, yang sebagian telah terbelah, meskipun kayu bagian atasnya sebagian besar masih utuh.

Lalu sepanjang sisi lambung, lapisan baja masih awet dengan baik, serta meriam, jangkar, senapan mesin, dan roda kemudi tidak bergerak.

Palka kapal berisi sejumlah besar kotak besi, yang mungkin menampung emas, tetapi penyelam tidak dapat membukanya sehingga tidak dapat memastikan isinya.

Operasi pengangkatan bangkai kapal dilakukan bekerja sama dengan perusahaan dari China, Kanada, dan Inggris.

Baca Juga: Bangkai Kapal Tanker Perang Dunia II yang Masih Terisi Bahan Bakar di Dasar Laut Bagaikan Bom Waktu Ekologis

Selanjutnya, rencana pengembangan juga akan mencakup pendirian museum yang didedikasikan untuk kapal tersebut.

Shinil Grup mengatakan bahwa mereka percaya sebanyak 200 ton emas mungkin saja berada di atas kapal.

Jika spekulasi mereka terbukti benar, mereka telah mengindikasikan bahwa mereka akan menjanjikan sepuluh persen dari temuan mereka untuk pengembangan  Ulleungdo, yang saat ini tidak berpenghuni tetapi berfungsi sebagai tujuan wisata penting Korea Selatan.

Namun, mereka kemudian menarik kembali klaim atas perkiraan nilai temuan yang menyatakan bahwa tidak ada emas yang ditemukan saat ini.

Rupanya terjadi penyelidikan ke perusahaan setelah dipicu peningkatan nilai saham mereka yang sangat besar setelah mempublikasikan penemuan bangkai kapal itu.

Lalu, setelah itu saham mereka pun turun secara signifikan.

Jika penemuan itu membuahkan hasil, sepuluh persen dari hasil akan masuk ke Rusia sebagai pemilik bangkai kapal, dan selanjutnya akan digunakan pada proyek-proyek seluas dan beragam seperti kereta api yang menghubungkan Rusia dan Korea Selatan yang akan melewati Korea Utara.

Diluncurkan pada tahun 1883, Donskoi menghabiskan sebagian besar layanannya di Mediterania sebelum akhirnya dikerahkan ke Skuadron Pasifik Kedua Rusia pada tahun 1904 setelah penghancuran pasukan Timur Jauh Rusia oleh Kekaisaran Jepang.

Kapal tersebut ditugaskan sebagai kapal pengangkut di bagian belakang konvoi ketika dicegat dan dikalahkan oleh armada Jepang pada Mei 1905.

Baca Juga: Bangkai Kapal Pengangkut Bijih Mangan Ini Ditorpedo oleh Kapal Selam Jepang Ditemukan di Perairan Australia dalam Keadaan Utuh dan ‘Duduk’ Tegak di Dasar Laut

Pertempuran ini dikenal sebagai Pertempuran Tsushima dan mencapai puncaknya dengan total kerugian 21 dari 38 kapal, 4.500 pelaut tewas.

Sementara, Jepang kehilangan tiga kapal dan 117 orang.

Donskoi lolos dari pertempuran dan tertatih-tatih menuju pelabuhan Vladivostok Rusia, tetapi sebelum tiba di sana dengan selamat, kapal itu dicegat oleh Jepang.

Mereka kemudian melepaskan tembakan, menewaskan enam puluh awak kapal dan melukai seratus dua puluh lainnya, termasuk Kapten Ivan Lebedev, yang memerintahkan kapal untuk tetap meninggalkan Ulleungdo dan membawa anak buahnya ke pulau itu.

Namun, awak kapal menyerah dan menenggelamkan kapal, dan kemudian kapten meninggal karena luka-lukanya.

Baca Juga: Bangkai Kapal di Dasar Laut Ini Ditemukan Berisi Kiriman Brendi dan Minuman Keras Terakhir Milik Tsar Nicholas II

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari