Find Us On Social Media :

China Makin Brutal di Laut China Selatan, Dokumen Ini Bongkar Rencana Masa Depan Militer Amerika, Negeri Paman Sam Ingin Gempur China dengan Senjata Mematikan Ini

By Mentari DP, Sabtu, 6 Maret 2021 | 09:00 WIB

Militer Amerika Serikat (AS).

 

Intisari-Online.com - Ketakutan perang pecah di Laut China Selatan semakin tinggi.

Ini dikarenakan militer Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa mereka akan menggunakan sistem pertahanan udara baru.

Dalam dokumen itu, sistem baru diperlukan untuk melawan China di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pantas Saja Tak Gentar Meski Lawannya Negara Terkuat di Dunia Sekalipun, Ternyata Ini Senjata-senjata yang Digunakan China untuk Menantang Amerika

Tak hanya itu, militer AS juga mendesak untuk menggunakan Pasukan Gabungan Terpadu untuk serangan presisi di sepanjang Rantai Pulau Pertama yang strategis. 

Lalu guna menopang Pasukan Gabungan Terpadu yang berada di garis depan, maka ada pertahanan rudal udara di Rantai Pulau Kedua.

Gunanya untuk menjaga kekuatan terdistribusi dan menjaga stabilitas.

Diketahui, ketegangan meningkat di wilayah tersebut, dengan pasukan AS dan China melakukan latihan militer di seluruh Laut China Selatan.

Baca Juga: Israel Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Terungkap Sudah Rencana Rahasia Mereka Untuk Menyerang Situs Nuklir Iran, Dibongkar oleh Menteri Pertahanannya Sendiri

Dokumen tersebut juga menyebutkan pembagian dan pemeliharaan operasi tempur untuk waktu yang lama jika diperlukan.

Untuk mencapai tujuan besar ini, Komando Indo-Pasifik AS mencari 4,68 miliar US Dollar.

“Ada bahaya terbesar yang kita hadapi di kawasan Indo-Pasifik," ungkap Laksamana Philip Davidson, pemimpin Komando Indo-Pasifik AS seperti dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (6/3/2021).

"Jika tidak menyerang, China akan berani mengambil tindakan lain."

"Oleh karenanya, Pasukan Gabungan kami di Indo-Pasifik harus diposisikan untuk memberikan pencegahan yang kredibel."

"Kami akan membuka dan melindungi rute perdagangan melalui udara, laut, darat, luar angkasa, dan dunia maya."

Baca Juga: Dikepung di Laut China Selatan, Kapal China Mendadak Lakukan Tindakan Mencurigakan di Laut China Timur, Ketahuan Nelayan Taiwan Karena Bukti Ini

Diketahui, Rantai Pulau Pertama yang disebutkan dalam dokumen tersebut adalah istilah yang merujuk pada rantai kepulauan besar yang menjangkau dari Jepang hingga Indonesia dan mengelilingi tepi timur Laut China Selatan.

Sementara Rantai Pulau Kedua mengacu pada sekelompok pulau lebih jauh ke timur, membentang dari Jepang ke Guam.

Sistem pertahanan rudal dan serangan presisi yang ditempatkan di rantai pulau akan dapat mendukung upaya udara dan maritim AS dari jarak lebih dari 500 km.

Selain itu, Komando Indo-Pasifik juga mencari 22,89 miliar US Dollar untuk militer AS di tahun 2023 hingga 2027.

Baca Juga: China yang Salah Tapi Disebut Pakar Bak Makan Buah Simalakama: Hanya Akan Merusak dan Rugikan Taiwan Sendiri, Salah Satu Opsi Malah Seperti Bunuh Diri