Penulis
Intisari-Online.com - Insinyur militer dengan kreativitasnya memang berkutat dengan penciptaan-penciptaan senjata.
Namun tak jarang juga, ide yang muncul begitu unik atau bahkan aneh.
Termasuk fasilitas militer yang disebut sebagai Aerocycle berikut ini.
Aerocyle atau Heli-vector, atau YHO-2, merupakan salah satu alat angkut kecil yang gila.
Para penemunya pasti membayangkan adegan fiksi ilmiah dari seorang prajurit yang turun dari langit ke medan perang dan mengejutkan musuhnya sampai ketakutan.
Implementasinya bahkan sama gilanya dengan helikopter pribadi itu sendiri, bukan?
Helikopter pribadi Aerocyle ini dirancang untuk tentara non-pilot yang hanya menerima instruksi 20 menit untuk dapat mengoperasikannya.
Idenya adalah menggunakan alat ini untuk pengintaian.
Pilot yang tidak terlatih dan tidak berpengalaman harus menerbangkannya ke medan perang.
Helikopter itu seharusnya bekerja dengan cara yang mirip dengan kendaraan konyol lainnya - Segway.
Pilot mengarahkan pesawat menggunakan bobot tubuhnya sendiri yang mengaktifkan kontrol pada rotor yang dipasang di bawahnya.
Alat itu seharusnya bekerja secara intuitif, menggunakan kontrol kinestetik, yang menurut para insinyur akan mudah digunakan tanpa banyak instruksi atau praktik.
Aerocycle mirip dengan sepeda motor yang memiliki throttle cengkeraman twist.
Mesinnya adalah motor tempel laut sedangkan roda pendaratan aslinya menyertakan kantung udara yang ditempelkan di setiap ujung rangka dengan pelampung karet di tengahnya.
Selain membawa pilotnya, helikopter mini itu diharapkan dapat membawa beban 54 kg tangki bahan bakar ekstra.
Bahkan ada fitur keamanan.
Pilot diamankan dengan tali pengaman yang juga mengamankan mesin motor tempel.
Sangat menarik untuk membayangkan apa yang akan dilindungi tali pengaman jika pesawat lepas kendali.
Aerocycle pertama kali diuji pada November 1954 dan Januari 1955.
Angkatan Darat AS senang dengan hasil tes tersebut.
Mereka membayangkan kavaleri udara dengan nada yang sama dengan kavaleri kuda, jadi memerintahkan selusin untuk diproduksi.
Putaran uji coba berikutnya, pada tahun 1956, tidak berjalan dengan baik.
Pengujian diambil alih oleh Kapten Selmer Sundby di Fort Eustis di Virginia.
Namun, pilot yang tidak berpengalaman tampaknya tidak dapat menerbangkannya.
Sundby akhirnya mencatat bahwa pesawat itu tidak aman untuk dioperasikan oleh tentara yang tidak terlatih.
Aerocycle gagal memenuhi hype, jadi proyek itu dibatalkan.
Sundby, bagaimanapun, dianugerahi Distinguished Flying Cross untuk karyanya.
Satu Aerocyle bertahan dan dapat dilihat di Museum Transportasi Angkatan Darat AS di Fort Eustis.
(*)