Find Us On Social Media :

Bak Dapat Balasan Langsung Usai Gempur Suriah, Kapal Tanker Israel Langsung Meledak Hanya Beberapa Jam Setelah Suriah Dihancurkan Amerika

By Mentari DP, Sabtu, 27 Februari 2021 | 17:30 WIB

Ilustrasi Kapal tanker minyak.

Intisari-Online.com - Telah terjadi ledakan misterius pada sebuah kapal Israel di Teluk Oman.

Ledakan itu mengenai sebuah kapal Israel bernama Helios Ray pada Jumat (26/2/2021).

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (27/2/2021), kejadian itu hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) menargetkan milisi yang didukung Iran di Suriah dalam sebuah serangan udara.

Baca Juga: Dikepung Pasukan Amerika dan Prancis di Laut China Selatan, Militer China Panik hingga Kirim 10 Pesawat Pembom dengan Rudal Mematikan, Ternyata Curigai Hal Ini

Tetapi penyebab ledakannya belum dilaporkan.

Tidak ada korban yang dilaporkan dan tidak ada negara atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Data pelacakan yang dihasilkan satelit dari MarineTraffic.com menunjukkan Helios Ray memasuki Laut Arab pada pukul 6.00 GMT pada hari Jumat.

Kapal kemudian berbelok tajam dan menuju pelabuhan terdekat.

Menurut pelacaknya, Helios Ray telah melakukan perjalanan menuju Singapura sebelum ledakan.

Baca Juga: Padahal Negara Asia Tenggara Lainnya Ogah Dekati Militer China, Negara Tetangga Indonesia Ini Malah Siapkan Puluhan Kapal untuk Militer Negeri Panda

Dryad Global, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam intelijen maritim, mengatakan ledakan itu mungkin dihasilkan dari aktivitas asimetris oleh militer Iran.

Sementara Komandan Rebecca Rebarich dari armada ke-5 Amerika mengatakan AS sadar akan kejadian itu dan sedang memantau.

Banyak yang curiga mengenai keterlibatan AS dalam ledakan itu.

Ini karena ledakan Helios Ray terjadi tak lama setelah serangan udara AS menghantam banyak fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran di Suriah.

Sebelumnya, AS memang melakukan serangan udara ke Suriah dengan tujuan para milisi.

Menurut Pentagon, ini adalah balasan terhadap serangan roket di pangkalan AS di Irak pada awal bulan ini.

Di mana kejadian itu menewaskan satu orang dan melukai enam orang.

Amerika Serikat yang marah lantas menyalahkan serangan itu pada faksi yang didukung Iran.

Tapi serangan udara yang dilakukan AS itu menciptakan lebih banyak korban.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, serangan AS itu menewaskan 22 orang.

Baca Juga: Sakit Penyakit Refluks Gastroesofagus? Sebaiknya Hindari 4 Makanan Ini

Kejadian seperti itu bukan kali pertama terjadi.

Pada 2019, AS menyalahkan Iran atas ledakan pada dua kapal tanker minyak saat mereka melewati Selat Hormuz.

Diduga ledakan itu berhubungan dengan Teheren terhadap serangan ranjau  yang menghantam sejumlah kapal tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab.

Diketahui ketegangan antara AS dan Iran meningkat ketika Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada Mei 2018.

Langkah ini dikecam oleh para penandatangan perjanjian lainnya. Seperti Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Tapi setelah Trump lengser, semua berubah.

Sebab, Joe Biden menyatakan kesediaannya untuk kembali bernegosiasi dengan Iran.

Ini karena AS, Israel, dan sejumlah kekuatan Arab menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir.

Jadi, mereka ingin Iran tunduk pada kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Suka Nyelonong Wilayah Orang Tapi Tak Mau Diganggu Balik, Militer China Siap Ledakkan Kapal Perang Amerika yang Lewati Wilayah Sengketa Ini, Sebut Pasukan Xi Jinping Siap Perang