Kritikus mengatakan kesepakatan itu hanya memperburuk beban hutang Sri Lanka.
Pang Zhongying, seorang sarjana hubungan internasional di China Marine University, mengatakan Beijing kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tekanan terkait operasinya di Sri Lanka.
Penyebab lain karena meningkatnya persaingan di China, Amerika dan India di kawasan itu.
"Sri Lanka memiliki hubungan yang rumit dengan India. Pemerintahan Joe Biden mendorong strateginya di Indo-Pasifik," katanya.
"China kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tantangan di kawasan itu," tambahnya.