Namun kemudian Gotabaya menampik ia punya rencana demikian.
Meski begitu pada 6 Februari kepala Otoritas Pelabuhan Sri Lanka mengatakan kepada Ceylon Today jika presiden telah mengulas kembali perjanjian pelabuhan itu.
Jenderal Daya Ratnayake juga mengatakan Sri Lanka belum mencapai banyak dari kesepakatan itu dan telah memindahkan pangkalan militer angkatan laut dari wilayah yang dikuasai China "setelah banyak diskusi dengan pejabat China".
"Kami mengulas kembali proposalnya bahkan sekarang," ujar Ratnayake.
"Sayang sekali hal ini terjadi dan kesepakatan atas pelabuhan Hambantota seharusnya tidak terlaksana. Namun proses review masih berlangsung."
Menteri Luar Negeri Dinesh Gunawardena menambahkan ketidakpastian, mengatakan jika "pemerintah sebelumnya membuat kesalahan dalam perjanjian pelabuhan Hambantota ketika mereka membatalkan sewa dan memberikan sewa lebih panjang, dengan 99 tahun ditambah 99 tahun lagi sejak periode pertama berakhir".
Namun ia tidak mengatakan apakah pemerintah berniat mengubah perubahan untuk kesepakatan tersebut.
China pada Rabu kemarin menampik perjanjian itu dibicarakan kembali, dengan juru bicara menteri luar negeri Wang Wenbin malah mengatakan jika operasi pelabuhan itu semakin diperluas.