Secara resmi, AS memberi selamat kepada Uni Soviet atas pencapaiannya.
Namun, jurnalis Arthur Krock, menulis untuk The New York Times tak lama setelah penerbangan, menggambarkan perasaan campur aduk di Amerika Serikat karena ketakutan implikasi militer potensial penerbangan luar angkasa untuk Perang Dingin.
Sementara penulis AS lainnya melaporkan kekhawatiran bahwa penerbangan luar angkasa telah memenangkan propaganda atas nama komunisme.
Untuk meraih pencapaian tersebut, sebelum 12 April 1961, Uni Soviet telah melakukan serangkaian persiapan, termasuk mengirim lusinan anjing ke luar angkasa hingga 'mengorbankan' hidup sebagian dari binatang-binatang itu.
Laika adalah anjing pertama yang dikirim Uni Soviet ke luar angkasa dan berhasil pergi ke orbit.
Ia adalah anjing liar yang berkeliaran di jalanan Moskow, sebelum akhirnya diikutsertakan dalam program antariksa Uni Soviet. Anjing betina ini terbang ke luar angkasa menggunakan pesawat Sputnik 2.
Sayangnya, Laika tidak berumur panjang, bahkan ia banyak diceritakan sebagai kisah anjing yang malang.
Bagaimanapun, anjing inilah yang dikenal sebagai binatang pertama yang berhasil pergi ke luar angkasa.