Advertorial
Intisari-Online.com - Keberhasilan orang pertama yang meluncur ke luar angkasa menjadi sejarah besar dalam kehidupan manusia.
Pencapaian itu diraih Uni Soviet pada April 1961, dengan pesawat luar angkasa Vostok I yang membawa kosmonot Yuri Gagarin mengorbit bumi.
Vostok I menjadi misi berawak pertama yang berhasil meluncur ke luar angkasa dalam sejarah, juga Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang berhasil meluncur ke luar angkasa.
Selain mencatatkan pencapaian besar dalam program luar angkasa, misi itu juga membuat Uni Soviet mengungguli AS dalam 'perlombaan luar angkasa'.
Saat itu, AS hadir dengan Proyek Mercury, program penerbangan luar angkasa manusia pertama di Amerika Serikat, yang berlangsung dari tahun 1958 hingga 1963.
Proyek AS itu tujuannya adalah untuk menempatkan seseorang ke orbit Bumi dan mengembalikannya dengan selamat, yang tak kalah penting bagi AS bahwa idealnya proyek itu berhasil sebelum Uni Soviet.
Perlombaan Luar Angkasa dimulai dengan peluncuran satelit Soviet Sputnik 1 tahun 1957.
Untuk bisa menjadi yang pertama mengirim manusia ke luar angkasa, berbagai upaya dilakukan Uni Soviet, termasuk mengirim binatang untuk mendapatkan gambaran bagi ilmuwan saat itu.
Kurang lebih 4 tahun sebelum misi berawak manusia pertamanya, pada 3 November 1957, Uni Soviet untuk pertama kalinya menerbangkan seekor binatang ke luar angkasa.
Binatang itu adalah seekor anjing betina yang bernama Laika. Laika adalah anjing liar yang berkeliaran di jalanan Moskow, sebelum akhirnya diikutsertakan dalam program antariksa Uni Soviet.
Ia terbang ke luar angkasa menggunakan pesawat Sputnik 2.
Perjalanan Laika ke luar angkasa, memberi gambaran bagi para ilmuwan saat itu, yang memungkinkan mereka untuk akhirnya mengirim manusia pertama ke luar angkasa.
Namun menyedihkannya, Laika tidak berumur panjang. Bahkan, banyak yang memandang Laika sebagai anjing yang malang, hingga mengecam peluncuran itu.
Seperti yang pernah dilakukanRoyal Society for the Prevention of Cruelty to Animals dan British Society for Happy Dogs. Sekelompok pecinta anjing yang memberi tanda protes ke hewan peliharaan mereka dan berbaris di luar gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Dilansir dari Britannica, Laika adalah seekor anjing dengan tubuh kecil (6 kilogram), cukup jinak, dan keturunan campuran.
Pada waktu itu Soviet hanya menggunakan anjing betina, karena mereka secara anatomis dianggap lebih cocok untuk tinggal di ruangan roket yang sempit dibanding anjing jantan.
Laika bersama kawan-kawannya dilatih untuk menjadi kosmonot. Ia dibiasakan untuk hidup dalam ruangan sempit, agar terbiasa dengan ruangannya ketika berada di dalam roket. Laika juga mendapat latihan khusus untuk beradaptasi dengan perubahan gravitasi.
Selain itu, anjing betina juga meningkatkan kualitas untuk mengonsumsi makanan dalam bentuk gel, yang mudah disajikan di luar angkasa.
Ketika penerbangannya diumumkan, Laika mendadak menjadi selebritis internasional. Para jurnalis saat itu memberinya julukan Muttnik, singkatan dari Mutt (anjing) dan Sputnik.
Sementara dikisahkan Smithsonian Magazine (11/4/2018), dengan jantung yang berdebar kencang dan napas yang cepat, Laika mengendarai roket ke orbit Bumi, 2.000 mil di atas jalan Moskow yang dia kenal.
"Kepanasan, sesak, ketakutan, dan mungkin lapar, anjing luar angkasa memberikan nyawanya untuk negaranya, tanpa sengaja memenuhi misi bunuh diri."
Dikatakan, Smithsonian , Insinyur Soviet merencanakan Sputnik 2 dengan tergesa-gesa setelah Perdana Menteri Nikita Khrushchev meminta penerbangan bertepatan dengan 7 November 1957, peringatan 40 tahun Revolusi Bolshevik Rusia.
"Menggunakan apa yang telah mereka buat dari Sputnik 1 yang tidak berawak dan bekerja tanpa cetak biru, tim bekerja dengan cepat untuk membangun sebuah kapal yang mencakup kompartemen bertekanan untuk seekor anjing terbang."
Informasi yang dibagikan pihak berwenang Soviet saat itu mengatakan bahwa Laika bertahan hidup selama enam hingga tujuh hari, sebelum akhirnya menerima euthanasia.
Namun, pada 2002, seorang ilmuwan Rusia Dimitri Malashenkov mengungkapkan bahwa penyebab kematian Laika yang selama ini diyakini banyak orang ternyata palsu.
Dia menyebut, Laika sebenarnya hanya bertahan hidup selama lima hingga tujuh jam setelah pesawat diluncurkan. Anjing itu meninggal karena panik dan suhu yang terlalu panas.
Seperti dilaporkan Smithsonian, Laika mencapai orbit hidup-hidup, mengelilingi bumi dalam waktu 103 menit. Namun, hilangnya pelindung panas membuat suhu dalam kapsul naik secara tak terduga, yang berdampak pada Laika.
"Dia meninggal segera setelah peluncuran", dokter medis Rusia dan pelatih anjing luar angkasa Oleg Gazenko mengungkapkan pada tahun 1993, dikutipSmithsonian.
"Suhu di dalam pesawat ruang angkasa setelah orbit keempat tercatat lebih dari 90 derajat," kata Cathleen Lewis , kurator program luar angkasa internasional dan pakaian antariksa di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian.
"Benar-benar tidak ada harapan bahwa dia berhasil melampaui satu atau dua orbit setelah itu," katanya.
Terlepas dari peran Laika bagi program luar angkasa Uni Soviet, kisah sedih Laika mengundang keprihatinan orang-orang terutama para pecinta binatang.
Film Swedia tahun 1985, My Life as a Dog , menggambarkan ketakutan seorang pemuda bahwa Laika kelaparan. Beberapa penyanyi folk dan rock di seluruh dunia telah mendedikasikan lagu untuknya, dan lainnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari