Find Us On Social Media :

Tanpa Tedeng Aling-aling Langsung Ditangguhkan oleh Jepang, Bagaimana dengan Boeing 777 yang Ada di Indonesia Setelah Ada Mesin Terbakar saat Mengudara?

By Ade S, Senin, 22 Februari 2021 | 18:18 WIB

Tanpa Tedeng Aling-aling Langsung Ditangguhkan oleh Jepang, Bagaimana dengan Boeing 777 yang Ada di Indonesia

Intisari-Online.com - Boeing 777 secara resmi telah direkomendasikan untuk dikandangkan di seluruh dunia, lalu bagaimana dengan di Indonesia?

Seperti diketahui, Boeing Co kembali mendapat sorotan setelah salah satu pesawatnya Boeing 777 mengalami masalah.

Pesawat yang digunakan oleh maskapai United Airlines tersebut mengalami kebakaran mesin yang sangat parah saat berada di langit Denver, AS, akhir pekan lalu.

Banyak yang kemudian mempertanyakan keselamatan penggunaan Boeing 777 yang disebut-sebut memiliki mesin yang unik.

Baca Juga: Bak Dihantam Bom, Rumah Ini Kejatuhan Serpihan Mesin Pesawat, Ternyata Pesawat dengan Kondisi Mesin Mengerikan Inilah Asalnya

Didorong hal tersebut, maka Boeing Co pun langsung mengambil langkah cepat dengan menangguhkan penggunaan Boeing 777 di seluruh dunia.

Langkah Boeing itu setelah regulator Amerika Serikat (AS) mengumumkan inspeksi tambahan dan Jepang menangguhkan penggunaan Boeing 777 sambil mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.

Pesawat Boeing 777 United Airlines mendarat dengan selamat di Denver pada Sabtu (20/2) waktu setempat, setelah mesin Pratt & Whitney PW4000 sebelah kanan rusak.

United Airlines mengatakan pada hari berikutnya, mereka secara sukarela dan sementara menghentikan pengoperasian 24 pesawat Boeing 777, beberapa jam sebelum pengumuman Boeing.

Baca Juga: Sah! Indonesia Borong Jet Tempur F-15 EX dan Rafale, Seperti Apa Spesifikasinya?

Mengutip Reuters, Boeing menyatakan, saat ini ada 69 Boeing 777 sedang dalam pelayanan.

Mereka merekomendasikan maskapai untuk menangguhkan operasi pesawat ity sampai regulator AS mengidentifikasi protokol inspeksi yang sesuai.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan, pemeriksaan awal terhadap Boeing 777 United Airlines menunjukkan sebagian besar kerusakan hanya terjadi pada mesin kanan, dengan hanya kerusakan kecil pada pesawat.

Baca Juga: Terlihat Memprihatinkan, Inilah Skenario Tenggelamnya Jakarta Menjadi Kota Satu-satunya di Dunia Paling Rawan Tenggelam

Garuda operasikan 10 Boeing 777

Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan Japan Airlines Co Ltd (JAL) dan ANA Holdings Inc untuk menangguhkan penggunaan Boeing 777 dengan mesin PW4000, sambil mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan tambahan.

Menurut Kementerian Transportasi Jepang, pada 4 Desember 2020, penerbangan JAL dengan Boeing 777 dari Bandara Naha ke Tokyo terpaksa kembali ke Naha karena kerusakan pada mesin kiri.

Baca Juga: Konon Ada Emas 90 Kg yang Ditinggalkan Saddam Husein Setelah Rezimnya di Tumbangkan Amerika, Lantas Kemanakah Harta Misterius Itu, Benarkan Dirampas Tentara Amerika?

Badan Keselamatan Transportasi Jepang mengungkapkan pada 28 Desember, mereka menemukan dua bilah kipas mesin kiri rusak, satu di antaranya patah. Investigasi saat ini masih berlangsung.

United Airlines adalah satu-satunya operator pesawat AS, menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang mengoperasikan Boeing 777 dengan mesin PW4000. Sedang maskapai lain yang menggunakan pesawat ini ada di Jepang dan Korea Selatan.

Sementara Garuda Indonesia, melansir laman resminya, mengoperasikan 10 pesawat Boeing 777-300 ER yang lebih baru untuk melayani rute jarak jauh. Pesawat jenis ini memakai mesin buatan General Electric (GE)

Baca Juga: Bukan dengan Senapan Apalagi Kendaraan Tempur, Rupanya Inilah Senjata yang Digunakan dalam Bentrokan China dan India yang Tewaskan Puluhan Tentara

"Kami meninjau semua data keamanan yang tersedia," kata FAA dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.

"Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan bahwa interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777," ujar mereka.

Semoga Garuda Indonesia cepat mengambil keputusan.

(Kontan)