Intisari-Online.com -"Mulai tahun ini hingga tahun 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap," ujar KSAU seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
Marsekal TNI Fajar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) mengatakan, Indonesia tidak lama lagi akan mendatangkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern.
Penasaran alutsista yang segera mendarat di Indonesia?
Mereka yakni, pesawat tempur F-15EX buatan Boeing dan Dassault Rafale yang diproduksi Dassault Aviation Perancis.
Dikutip dari Anadolu Agency merujuk dokumen Rapim TNI 2021 beberapa waktu lalu, Indonesia rencananya akan memboyong 36 unit pesawat Rafale dan 8 unit pesawat F-15EX.
Diharapkan, 6 unit F-15EX sudah tiba di Tanah Air sebelum 2022.
Lalu, seperti apa spesifikasi jet tempur F-15EX ini?
Buatan Boeing
Pesawat atau jet tempur F-15EX ini adalah buatan perusahaan penerbangan asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Jet tempur Boeing ini berhasil menyelesaikan uji terbang pertamanya pada Selasa, 2 Februari 2021 lalu.
Uji terbang itu berlangsung sekitar 90 menit dan pesawat berkinerja seperti yang diharapkan, kata Boeing dalam rilisnya.
"Penerbangan yang sukses hari ini membuktikan keamanan dan kesiapan jet untuk bergabung dengan armada tempur AS," kata Wakil Presiden Boeing, Prat Kumar dikutip dari Defense News, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, jet tempur F-15EX ini juga disebut dapat menunjang modernisasi Angkatan Udara AS dengan menggabungkan sistem manajemen pertempuran, sensor canggih dan senjata yang di desain digital.
Pasalnya, Boeing akan mengirimkan dua pesawat pertama F-15EX ke Angkatan Udara AS pada akhir Maret mendatang.
"F-15EX menyatukan manfaat rekayasa digital, sistem misi terbuka, dan pengembangan perangkat lunak tangkas agar tetap terjangkau dan dapat diupgrade selama beberapa dekade mendatang," ujar Prat Kumar.
Spesifikasi
Jet tempur ini terlihat menyerupai F-15 yang telah diterbangkan Angkatan Udara AS selama beberapa dekade lalu.
Akan tetapi dalam banyak hal, ini adalah jet tempur yang lebih modern.
Boeing F-15EX ini memiliki sistem peperangan elektronik Eagle Passive/Active Warning dan Survivability System yang dibuat oleh BAE Systems untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan.
Lalu di bagian radar, dilengkapi dengan radar AN/APG-82 Raytheon Technologies, kontrol penerbangan kokpit digital.
Jet tempur ini memiliki fitur kontrol penerbangan fly-by-wire, dengan kabin kokpit digital serta didukung oleh fitur modern dari sistem komputer ADCP-II Honywell.
Dilansir dari laman Boeing, jet tempur F-15EX dapat membawa lebih banyak senjata daripada pesawat tempur lain di kelasnya.
Selain itu, juga dapat meluncurkan senjata hipersonik hingga sepanjang 22 kaki dan berat hingga 7.000 pound.
"F-15EX adalah versi paling canggih dari F-15 yang pernah dibuat, sebagian besar karena tulang punggung digitalnya," kata manajer program Boeing F-15EX, Lori Schneider.
Sementara itu, perbedaan paling signifikan antara F-15EX dan F-15 lawas terletak pada arsitektur Open Mission Systems (OMS).
Dilansir dari laman resmi Angkatan Udara AS, af.mil, arsitektur OMS akan memungkinkan penyisipan cepat teknologi pesawat terbang terbaru.
AS juga beli jet tempur F-15EX Pesawat jet F-15EX akan menggantikan pesawat F-15C dan D milik Angkatan Udara AS yang sudah menua, banyak di antaranya telah beroperasi selama lebih dari 35 tahun.
Berkaca dari hal tersebut, dinilai dapat berisiko bagi keselamatan para pilot.
Maka, Angkatan Udara AS melakukan retrofit atau menggantinya dengan unit baru.
Departemen Pertahanan AS mempertimbangkan untuk membeli jet F-35 tambahan sebagai ganti pesawat tuanya, tetapi keseluruhan anggaran diperkirakan mencapai 1,5 triliun dollar AS.
Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk menghemat anggaran dengan membeli F-15EX sebagai opsi yang lebih hemat.
Angkatan Udara AS melakukan pesanan pertama untuk F-15EX pada Juli 2020 untuk delapan jet pertama dengan nilai tidak melebihi sekitar 1,2 miliar dollar AS atau senilai Rp 1,6 triliun.
Dalam kontrak pembelian, mencakup opsi pembelian hingga 200 jet tempur itu.
Angkatan Udara memproyeksikan akan membeli setidaknya 144 pesawat F-15EX dengan keseluruhan nilai kontrak mencapai 23 miliar dollar AS.
Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force, disingkat USAF) adalah sebuah cabang dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Awalnya adalah bagian dari Angkatan Darat Amerika Serikat, USAF dibentuk sebagai cabang angkatan bersenjata pada 18 September 1947.
USAF adalah angkatan udara termodern di dunia dengan lebih dari 9.000 armada dan 352.000 tentara.
(*)