1. Masjid An-Nur
Masjid di Rua Campo Alor, Kampung Alor, Dili ini merupakan salah satu tempat ibadah yang ramai dihadiri warga Timor Leste.
Masjid ini terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama untuk ibadah dan lantai kedua untuk ruang sekolah.
Masjid An-Nur didirikan pada tahun 1955 atas inisiatif Imam Haji Hasan Bin Abdulah Balatif Kepala Kampung Alor dan masyarakat muslim Dili.
Pendirian ini direstui Kepala Suku Arab saat itu, Hamud bin Awad Al-Katiri.
Lalu, pada 20 Maret 1981, masjid direnovasi oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen Dading Kalbuadi.
Tempat ibadah ini menjadi saksi sejarah kehadiran umat Islam di Timor-Timur, baik pada masa Portugis, saat berintegrasi dengan Indonesia ataupun ketika menjadi negara sendiri.
Masjid ini ramai dikunjungi pada saat ibadah Salat Jumat dan hari-hari besar agama.
"Masih aktif sejak gejolak dan sampai saat ini. Ada sekolah juga. Non muslim juga sekolah di sini," tutur Imam Muslim, salah satu pengurus Masjid An-Nur, kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).
2. Gedung Palacio Do Governo
Gedung Palacio Do Governo merupakan gedung peninggalan Portugis yang dibangun pada 1960.
Namun, gedung itu pernah menjadi tempat Kantor Gubernur Timor-Timur di era integrasi dengan Indonesia.