"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya. Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu.
Kata Dede, almarhum tiga kali ikut tes Tentara Nasional Indonesia (TNI), pertama ia medaftar sebagai Bintara namun gagal.
"Dia kemudian ikut lagi Tamtama, namun gagal lagi. Ketiga ikut Tamtama. Alhamdulillah lolos. Sekitar tahun 2018-an," ujarnya.
Setelah menjadi tentara, Pratu Ginanjar di tempatkan di Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma.