Korea Utara Catat Rekor Jadi Posisi Terendah di Indeks Demokrasi Dunia tahun 2020 Lagi Selama 16 Tahun, Ini Penjelasannya

Maymunah Nasution

Penulis

ILUSTRASI. Kim Jong-un yang menangis terlihat sangat emosional saat menyampaikan pidato di parade militer Korea Utara.

Intisari-online.com -Korea Utara dilaporkan dari laporan tahun Economist Intelligence Unit (EIU) berada di posisi terendah di Indeks Demokrasi Dunia tahun 2020.

Dengan ini, Korea Utara ada di posisi terendah selama 16 tahun berturut-turut.

Dilansir dari Yonhap, Korea Utara berada di urutan terbawah di antara 167 negara yang EIU survei.

Dalam penilaian, Korea Utara mendapat skor 1,08 dari total 10 poin.

Baca Juga: Amerika Sudah Tak Lagi Dipimpin Donald Trump, Korea Utara Kembali Berulah Pamerkan Kekuatan Nuklirnya, Timbulkan Kekhawatiran pada Pemerintahan Joe Biden

Daftar Democracy Index 2020 ini diterbitkan oleh EIU, divisi penelitian yang ada di bawah mingguan Inggris, The Economist.

Sejak penelitian ini dimulai tahun 2006, Korea Utara selalu ada di posisi terbawah.

Dalam penilaiannya, EIU mengklasifikasikan Korea Utara sebagai negara dengan "rezim otoriter".

Kategori lainnya adalah "demokrasi penuh", "demokrasi cacat", dan "rezim hibrida".

Baca Juga: Kim Jong-Un Benar-benar Kecewa, Berharap Banyak dengan Kabinetnya untuk Ekonomi Korea Utara, yang Ada Malah Kurang Inovatif

Jika diperinci lebih lanjut, Korea Utara mendapat skor 0 dalam aspek pemilu dan kebebasan sipil.

Sementara dalam penilaian fungsi pemerintah, negara ini mendapat skor 2,50.

Bukan cuma itu, skor rendah juga didapat Korea Utara dalam aspek partisipasi politik, yakni 1,67.

Berdasarkan standar penilaian EIU, skor tersebut terbilang sangat rendah.

Baca Juga: Kim Jong-Un Terkenal Jor-joran Habiskan Uang Negara Buat Rudal, Mari Mengenal Deretan Rudal Korea Utara dari Scud Sampai Taepodong, Rudal Apa yang Paling Mematikan?

Berbanding terbalik dengan Korea Utara, tetangga sekaligus rivalnya Korea Selatan justru masuk ke dalam kategori negara dengan "demokrasi penuh".

Bagi Korea Selatan, masuk ke dalam kategori tersebut merupakan pertanda baik, mengingat pada 2015 lalu negeri ginseng ada di kategori "demokrasi cacat".

EIU juga mengatakan, Korea Selatan termasuk di antara sedikit negara di dunia yang berhasil melangkah lebih jauh dibanding negara lain dalam hal menangani pandemi Covid-19.

Korea Selatan juga dinilai melakukan sesuatu yang baik dalam hal melacak dan mengawasi warganya dalam kebijakan lockdown yang cukup ketat.

Baca Juga: Nekatnya Korea Utara, Sudah Langgar Sanksi PBB dan Terus Kembangkan Program Nuklir, Dananya pun Hasil Curian di Dunia Maya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait